Tak ada yang tidak mungkin. Kun fayakun maka jadilah ketika Allah menghendaki. Bukan hanya karena Allah menghendaki namun Allah menghendaki karena melihat umatnya bersungguh sungguh dalam suatu perkara. Bukan karena bakat seseorang menjadi penulis terkenal. Namun karena seseorang tekun berlatih dan mempublikasikannya. Sehingga tulisannya dikenal orang.
Menulis bukanlah bakat seseorang, namun orang bisa menjadi ahli dan profesional karena diasah skillnya. Yaa...karena menulis adalah skill yang perlu diasah. Bisa jadi menulis itu awalnya suatu hoby sehingga keisengannya menulis menjadi keahliannya. Bagi yang hoby menulis, maka menulis bisa merupakan obat penenang dirinya atas kegundahan suatu permasalahan sehingga semakin lama skill dan intuisinya semakin terasah.
Bulan Ramadhan saat yang tepat untuk berlatih dan mengupgrade skill menulis lebih disiplin lagi. Dengan adanya pengurangan aktivitas di bulan Ramadhan bukan berarti kita tidak produktif. Namun aktivitas kita alihkan dengan aktivitas yang sesuai dengan kegiatan Ramadhan. Misal kita lebih meningkatkan membaca Al-Quran, kegiatan religi, apapun kegiatannya asal disesuaikan dengan tema Ramadhan.
Kegiatan Ramadhan lebih banyak dilakukan di rumah, maka cocok sambil menunggu saatnya buka puasa kita berlatih menulis. Bahkan kegiatan yang akan kita lakukan bisa direncanakan dengan baik dan ditumpahkan dalam suatu tulisan. Dan segeralah dengan mempublikasikannya. Baik pada media ataupun komunitas intern atau skoop lebih banyak lagi jangkauan orang orangnya
Saat memulai mengupgrade skill, kita harus percaya diri. Dalam tulisan faktual tidak ada yang salah dan tidak ada yang lebih benar. Semua pengalaman seseorang berbeda, dan pengalaman seseorang itu faktual dan tidak bisa disalahkan. Walaupun setiap orang ada dalam peristiwa yang sama namun belum tentu prosesnya sama pasti ada cerita yang berbeda dibalik peristiwa.
Dalam mengupgrade diri pada skill tertentu, hendaknya sering berlatih. Untuk konsistensi dalam menulis sebaiknya menuliskan kegiatan atau pembiasaan yang kita lakukan setiap hari. Atau bahasa kerenya jurnal harian. Bisa jadi aktivitas seseorang akan inspiratif bagi orang lain. Yang penting mau berbagi tulisan dan percaya diri, semangat belajar dan berlatih.
Ada banyak hal yang bisa dijadikan jurnal harian dalam aktivitas Ramadhan ini. Misal membuat aneka makanan ta'jil yang variatif setiap harinya. Atau saat tadarus ada skill membaca tajwidnya. Kenapa bulan Ramadhan bisa dijadikan momentum untuk mengupgrade skill ? Karena banyak aktivitas yang berbeda dengan aktivitas di bulan bulan yang lainnya. Hanya aktivitas rutinitas seoerti biasa
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H