Lihat ke Halaman Asli

Rokhmah Nurhayati Suryaningsih

TERVERIFIKASI

Keep learning and never give up

Hebat, Ada Inovasi Baru: Baterei Lumpur Lapindo (Baterei Lusi)

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1344009444506468276

[caption id="attachment_198016" align="aligncenter" width="481" caption="Baterai Lumpur Sidoarjo (Lusi) (Doc: ROL)"][/caption] Saya sendiri memang belum pernah melihat kondisi daerah yang terkena bencana. Tapi melihat dari gambar yang disajikan oleh berbagai media, benar-benar menyedihkan. Saya ikut merasakan kepedihan mereka. Namun, kita sebagai manusia tetap harus melihat sisi positif untuk ke depannya, karena kita tidak mungkin terus menerus dirundung kesedihan. Walaupun itu membutuhkan waktu yang mungkin cukup panjang untuk bisa menghilangkannya. Disamping itu, saya tidak ingin mengulas tentang ketelodoran atau bencana yang telah dilakukan oleh PT Lapindo Brantas, sehingga mengakibatkan terjadinya bencana. Biarkan mereka para ahlinya yang akan berbincang mengenai masalah ini.Tapi kali ini saya ingin mengapresiasi kerja mahasiswa yang bisa memanfaatkan lumpur itu untuk melakukan penelitian dan menghasilkan karya berupa baterei lumpur lapindo atau lumpur Sidoarjo, yang dikenal dengan namabaterei Lusi. Adalah sekelompok mahasiswa Universitas Negeri Semarang telah mengklaim bahwa baterei dengan berbahan material lumpur Sidoarjo mempunyai ketahanan 10 persen lebih tahan lama dibandingkan 5  sejenis baterei lainnya di pasaran. Hal ini setara dengan menyalakan  senter terus-menerus selama  lima jam. Baterei sel kering (dry cell battery) ini dikembangkan oleh Aji dari Fakultas MIPA bersama tiga kawan lainnya, yakni Umarudin (FMIPA), Oki Prisnawan (Faklutas Ekonomi) dan Yoga Pratama (Fakultas Keolahragaan). Inovasi karya mahasiswa ini juga telah menyabet juara dua di ajang "Technopreneurship 2012" yang diprakarsai oleh Kementerian Riset dan Teknologi. Kemudian sebentar lagi akan dipamerkan dalam peringatan Hari Teknologi Nasional pada tanggal 8--11 Agustus 2012 di Bandung. Konon ide awalnya muncul, karena ingin memanfaatkan material lumpur panas Sidoarjo atau lumpur Lapindo ini yang telah membuat mereka turut prihatin atas meluapnya lumpur panas, hingga  menimbun rumah-rumah warga Porong, Sidoarjo. Bahkan sampai saat ini, material lumpur panas itu masih terus keluar. Setelah diteliti , ternyata material lumpur Sidoarjo memiliki kadar garam yang tinggi sekitar 40 persen, serta kandungan logam, seperti mangan yang selama ini banyak digunakan untuk pembuatan baterai. Dari penghitungan produksinya, mahasiswa Jurusan Kimia FMIPA Unnes itu, mengatakan pembuatan baterai berbahan lumpur Sidoarjo ternyata jatuhnya lebih murah karena bahan materialnya bisa didapatkan secara mudah. Untuk 20 baterei kering yang dihasilkan, hanya membutuhkan detengah kilogram lumpur Sidoarjo. Namun, kendala yang dihadapi hanyalah masalah jarak, karena itu mereka berkeinginan menggandeng investor untuk memproduksi baterai tersebut secara massal dengan mendirikan perusahaan di Sidoarjo. Sehingga mereka berharap apabila  sudah menggunakan mesin, mereka bisa memproduksi baterei sampai 1.000 per hari. Sedangkan apabila dilakukan dengan cara konvensional membutuhkan waktu sekitar 10-15 menit untuk baterai berkapaitas 1.5 volt. Bagaima menurut Anda? Ada yang berminat menjadi investor? Sekedar berbagi informasi. Sumber:

Mahasiswa Semarang Kembangkan Baterai Berbahan Lumpur Lapindo




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline