Lihat ke Halaman Asli

Rokhmah Nurhayati Suryaningsih

TERVERIFIKASI

Keep learning and never give up

Mari Mewaspadai Peredaran Uang Palsu dan Bagaimana Cara Mendeteksinya

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1342651158415905008

[caption id="attachment_194941" align="aligncenter" width="513" caption="Cara Mendeteksi Uang Palsu (Doc: ROL)"][/caption]

Maraknya uang palsu yang beredar di tanah air telah membuat masyarakat resah, karena mereka merasa dirugikan telah dibohongin. Untuk itu Bank Indonesia menghimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan mewaspadai peredaran uang palsu yang semakin meningkat ini. Terutama pada saat melakukan transaksi dalam jumlah yang besar atau di tempat keramaian seperti pasar dan terminal dimana kita sering lupa atau tidak sempat melakukan pengecekan uang pengembalian. Karena semuanya merasa sibuk, apalagi dalam bulan Ramadan dan menjelang lebaran ini.

Pengedar uang palsu (Upal) ini seringnya memanfaatkan momentum mendekati liburan, mendekati hari besar keagamaan seperti Ramadan dan Lebaran. Mereka berusaha membelanjakan uang palsunya agar bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan serta uang pengembalian yang berupa uang asli. Memang peredaran upal paling banyak adalah dengan nominal Rp 100 ribu dan Rp 50 ribuan. Namun, menurut pengamatan, uang palsu tersebut  sekarang sudah mencapai ke semua nilai pecahan nominal  seperti pecahan Rp 20 ribu hingga Rp 5 ribu rupiah.

Untuk itu, pengamanan uang palsu memang harus serius dilakukan dan perlu kerja sama semua pihak termasuk masyarakat. Uang palsu bukan hanya merugikan masyarakat tetapi juga negara karena hal ini menyangkut kepercayaan terhadap rupiah. Oleh karena itu, BI mengimbau masyarakat untuk lebih mewaspadai peredaran uang palsu dan mengenali ciri-cirinya dengan metode dilihat, diraba, dan diterawang atau yang dikenal dengan istilah 3D.

Sebenarnya kalau kita melakukan pemeriksaan lebih teliti atau pendeteksian, uang palsu itu memiliki banyak kejanggalan. Untuk itu, apabila kita merasa ragu terhadap keaslian uang yang diterima, lebih baik kita mengecek keaslian uang tersebut atau segera melapor ke polisi. Dan untuk lebih amannya tidak usah kita terima, karena ujung-ujungnya kita sendiri yang akan merugi.

Menurut Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Purwokerto Rusly Albas, cara untuk mendeteksi uang palsu adalah sebagai berikut:

Pertama, uang asli berwarna terang dan jelas sehingga jika dilihat di sudut kanan bawah terdapat "optical variable ink" (OVI). Warna OVI ini akan berubah dari hijau ke magenta jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Kedua, di bagian belakang selalu terdapat benang pengaman/ benang emas yang ditanam dalam uang asli. Ketiga, Uang asli, jika diraba di bagian angka, huruf, dan gambar pahlawan akan terasa kasar, biasanya uang palsu lebih licin. Namun, bahan kertasnya uang asli lebih halus dibanding uang palsu. Keempat, apabila diterawang, uang asli pada sebelah kanan terdapat gambar air atau "watermark" berupa wajah pahlawan, kemudian di bawah nilai nominal juga terdapat lingkaran bertuliskan Bank Indonesia.

Semoga kita menjadi lebih waspada dalam melakukan transaksi. Mungkin dalam jumlah sedikit kita tidak begitu rugi, tetapi untuk transaksi dalam jumlah yang besar, tentu kita akan merasa dirugikan.

Semoga bermanfaat,




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline