[caption id="attachment_190639" align="aligncenter" width="450" caption="YCPA 2012 Caring Colours"][/caption]
Young Caring Professional Award 2012 adalah perhelatan awarding day sebagai puncak dari ajang kompetisi bergengsi untuk mencari diamond dalam diri seorang perempuan. Hal ini ditunjukkan dengan pemilihan inner beauty yang dimiliki oleh seorang perempuan profesional muda, yang mempunyai perjalanan karier menarik, berkepribadian kuat, inspiratif, kemampuan berkomunikasi, serta kepedulian yang tinggi pada diri, profesi dan terhadap lingkungan di sekelilingnya.
Kali ini untuk ketiga kalinya Caring Colours menggelar YCPA menyeleksi perempuan profesional muda usia 20-35 untuk dipilih sebagai salah satu dari sembilan pemenang YCPA 2012. Sebenarnya, apa pun profesi kita, karyawan atau entrepreneur, selama kita mencintai profesi dengan kepedulian yang tinggi terhadap orang lain, berdedikasi, juga kualitas personal yang unik dapat berkesempatan mengikuti pemilihan Young Caring Professional Award (YCPA) gelaran Caring Colours Martha Tilaar.
Tahun ini, ajang final penghargaan YCPA 2012 dikemas berbarengan dengan diadakannya Caring Colours Femme Talks yang bertema “The talks that unleash the real power in you” yakni obrolan lepas seputar menggali potensi dalam diri seseorang yang ditujukan untuk memberi wawasan dan ilmu bagi para wanita karir secara khusus, dan seluruh perempuan Indonesia pada umumnya. Melalui ajang seminar singkat ini diharapkan para finalis maupun Caring Lova mendapatkan inspirasi dan tambahan ilmu agar lebih peduli pada diri sendiri, lingkungan, dan profesinya.
Acara ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 16 Juni 2012 di Jakarta Theatre, Jalan M.H. Thamrin No. 9, Jakarta Pusat. Dimulai sejak jam 9:30 pagi hingga selesai. Sebelum acara utama dimulai, para Caring Lova bisa menikmati berbagai booth yang tersedia dan yang pasti menarik bagi para perempuan. Seperti misalnya, demo make up yang diikuti oleh puluhan Caring Lova. Ada juga photo ala cover majalah, fashion sketch, konsultasi dan berbagi tips dari Caring Colours yang diiringi DJ performance.
Kegiatan ini dilakukan disela-sela acara penghargaan, baik sebelum acara dimulai, setelah makan siang atau break time pada sore hari. Dan yang tak kalah menariknya adalah booth untuk style consultation, book signing oleh mbak Firlana Purwanti penulis buku the O Project dan juga hand writing consultation oleh mbak Deborah Dewi seorang Graphologist yang membantu kita menemukan karakter dalam tulisan tangan.
Pukul 11.00 para caring lova diajak untuk memasuki ballroom, karena acara segera dimulai. Acara yang kemudian dibuka oleh performance dan perkenalan singkat profil 19 finalis wanita cantik yang disaring secara ketat dari 853 pendaftar, dipandu oleh kedua MC Tony dan Dora (pemenang YCPA 2010). Dan ada kurang lebih 25 kompasianer perempuan ikut juga diundang untuk hadir meliput dan menyaksikan acara ini.
A. Kriteria YCPA 2012: Perempuan Profesional yang Aktif dan Peduli
Misi awal YCPA adalah agar perempuan mempunyai motivasi untuk maju dalam karier atau profesi apa pun yang dijalaninya. Pemenang YCPA adalah perempuan muda yang mencintai profesinya, yaitu mereka yang memenuhi unsur 3C,caring for yourself, caring for your company, dan caring for others. Dalam hal ini, YCPA mengajak perempuan muda untuk membangun kariernya sendiri.
Para perempuan yang lolos seleksi YCPA adalah mereka yang memahami siapa dirinya dan mau terus belajar untuk berkembang. Namun, satu hal yang ingin ditekankan dalam penyelenggaraan YCPA 2012 adalah perempuan juga perlu peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan demikian, YCPA mencari perempuan yang mampu menyeimbangkan pencapaian personal juga sosial. Untuk itu, perempuan tak hanya peduli dengan dirinya, dengan selalu menjaga penampilan dan merawat tubuh misalnya. Tetapi mereka juga harus ambil bagian untuk membangun kepedulian sosial, yakni dengan cara berbagi pengalaman atau berbagi ilmu dengan orang lain yang membutuhkan. Sehingga perempuan muda kalangan profesional dapat menjadi inspirasi bagi orang lain dengan cara sekecil apapun.
Dengan demikian, walau para perempuan berprestasi akhirnya berkumpul dalam satu tempat, mereka tak berasa kompetisi di dalamnya, karena masing-masing finalis percaya bahwa setiap pelaku profesi memiliki keunggulan untuk bisa inspiratif dan kreatif, seperti yang diusung oleh ajang YCPA ini.
[caption id="attachment_191561" align="aligncenter" width="470" caption="YCPA 2012"]
[/caption] B. YCPA Tak Sekedar Ajang Penghargaan
Ajang kompetisi ini pada awalnya diikuti oleh sekitar 853 pendaftar, namun setelah melalui proses penjurian yang sangat ketat, akhirnya terpilih 19 finalis, satu finalis berhalangan hadir karena sakit. Ke-19 finalis ini sebenarnya sudah menjadi pemenang karena mereka sudah berhasil menjadi inspirasi untuk lingkungannya. Pada acara Awarding Ceremony YCPA 2012, semua finalis mempresentasikan diri mereka secara singkat di depan semua orang.
Perempuan profesional denganinner beauty adalah sosok pemenang YCPA 2012. Dengan begitu, lebih banyak lagi perempuan terinspirasi untuk menggeluti beragam profesi yang terbuka dan bisa dijalani kaum perempuan. Berbeda dengan pencarian duta kecantikan lainnya, Caring Colours menyeleksi perempuan usia 20-35, dengan berbagai profesi, berkarier atau berwirausaha. Penjurian dari para profesional ini didasarkan pada penilaian yang bukan sekadar melihat kecantikan perempuan secara fisik, namun juga inner beauty, cantik lahir batin; berprestasi dan tentunya memiliki sifat caring; peduli pada diri sendiri, peduli pada sekitarnya, peduli pada perusahaan tempatnya bekerja. Karena bukan kontes kecantikan itulah, Young Caring Professional Award (YCPA) 2012 tidak hanya memilih pemenang tunggal, melainkan 9 wanita berbakat yang menginspirasi orang-orang di sekitarnya.
Mereka itu, perempuan yang bekerja atau menjalani karier dengan passion, berprestasi, mau berbagi, memiliki kepedulian yang tinggi, dan bersedia membantu perempuan lain untuk meningkatkan kualitas dirinya. Tipe perempuan inilah yang dicari Caring Colours untuk menjadi ambassador-nya, yakni YCPA ingin menunjukkan perempuan tidak hanya care terhadap penampilan, tetapi juga prestasi kariernya.
Pemenang YCPA 2012 diseleksi melalui sejumlah penilaian, yang kebanyakan dilihat dari sisi kemampuan dan kualitas personal. Kemampuan sembilan perempuan ini dalam mempresentasikan mimpi dan cita-citanya sebagai personal branding, berhasil memikat hati juri. Dengan demikian, penilaian kecantikan fisik justru sebagai pelengkap dari penilaian kualitas pribadi setiap pemenang. Untuk itu tantang dan izinkan diri kita untuk maju, berilah kesempatan untuk diri agar orang lain melihat kekuatan dalam diri kita. Dengan cara demikian, Indonesia akan menjadi lebih baik lagi, dan perempuan bisa membuat perbedaan untuk dunia
Mereka semua adalah perempuan-perempuan aktif dan inspiratif yang berasal dari berbagai latar belakang pekerjaan dan pendidikan, diantaranya adalah seorang penulis, penyiar radio multitalenta, seorang florist super kreatif, arsitek, owner Kebab Baba Rafi, hingga mahasiswi Unpad yang memiliki usaha risoles keju. Bahkan ada finalis yang sedang hamil. Namun kesamaan yang membuat mereka terpilih sebagai pemenang YCPA 2012 adalah sifat Caring sesuai dengan citra produk kosmetik Caring Colours.
Para finalis itu, kemudian disaring lagi untuk mendapatkan 9 perempuan terbaik menjadi pemenang YCPA 2012 setelah sebelumnya mengikuti masa karantina yang berlangsung pada 14-17 Juni 2012. Mereka diharuskan mempresentasikan beberapa materi tentang tingkat kepedulian mereka terhadap beberapa isu berkaitan dengan diri mereka, profesi, dan lingkungan sekitarnya. Materi yang disampaikan adalah mengenai care for yourself, care for other, dan care for your company. Ini menunjukkan contoh nyata bagaimana perempuan bisa berkarya, agar tidak hanya berdiam diri dan menerima nasib.
Mereka itu adalah Syarifah Aliyyah Ghitiyyah Catherina Florencia Shihab, Novia Fitri, Aghnia Nabila, Nancy Margried Panjaitan, Dini Pratiwisari, Fransisca Desy Patriciane, Rosalia Chika Artanti, Nilam Sari, dan Mommy Variana Anjani. Dan untuk pemenang favorit pilihan masyarakat versi Facebook Caring Colours terpilihlah Nilam Sari sebagai juara. Pemenang YCPA 2012 tersebut berhak mendapatkan hadiah yang sangat menarik dan lumayan banyak dari Caring Colours. Diantaranya Trophy, Trip To Singapore, paket produk Caring Colours selama satu tahun, sepatu tas Bellagio, syal Era Sukamto, aksesoris dari Paris dan lainnya.
Mereka semua adalah sosok yang bukan sekadar cantik, mengejar karier tapi juga peduli terhadap orang lain. Kepribadian seperti inilah yang terdapat di diri mereka, dan yang ingin dibangun pada diri perempuan lain. Lewat mereka perempuan-perempuan muda lainnya dapat melihat langsung role model yang bukan artis, tapi perempuan yang dekat dengan kehidupan mereka. Selamat kepada semua pemenang semoga membawa banyak inspirasi bagi semua wanita Indonesia lainnya. Saya berharap seluruh pemenang YCPA 2012 bisa menjadi caring agents yang memperluas dampak positif dari kepedulian mereka terhadap orang-orang dan lingkungan di sekitarnya. Semoga!
Akhirnya, ke 9 perempuan pemenang tersebut telah berhasil memukau team dewan juri yang terdiri atas Samuel Pranata (Sales and Marketing Director Martha Tilaar Group), Yoris Sebastian (konsultan OMG), Kemal Effendi Gani (pemimpin redaksi majalah SWA), Era Soekamto (desainer), Rene Suhardono (konsultan karier), Ligwina Hananto (konsultan keuangan), Fira Basuki (penulis), Alvin Adam (presenter), dan Marlin Sugama (produser dan penulis). Para juri menilai mereka lah perempuan profesional muda yang kompeten, memiliki kepercayaan yang tinggi dan mampu menginspirasi orang di sekitarnya dengan prestasi dan kegiatan yang mencerminkan caring for self, caring for company, dan caring for other..
C. YCPA 2012 Bertabur Motivator
[caption id="attachment_191565" align="aligncenter" width="522" caption="Motivator YCPA 2012 (Doc: Kompasiana.com)"] [/caption]
Melalui acara Awarding Ceremony YCPA 2012, para hadirin tidak hanya diperkenalkan kepada para finalis yang caring, tapi juga disuguhkan sesi Femme Talks yang bertema “The talks that unleash the real power in you” yang dibawakan oleh 9 motivator ternama yang dikenal care terhadap lingkungan dan orang-orang di sekitarnya. Mereka yang tampil sebagai pembicara dalam YCPA 2012 ini adalah orang-orang sukses, tidak hanya sukses dalam hal materi namun juga sukses membuat perubahan dan menginspirasi orang-orang di sekelilingnya, sehingga mereka memiliki nilai yang pantas sebagai sosok pribadi yang luar biasa dan menginspirasi banyak orang.
Para motivator itu adalah Revalina S. Temat (aktris, model, brand ambassador Caring Colours), Deborah Dewi (Graphologist dan pemenang YCPA 2011), Firliana Purwanti (pengarang buku The Orgasm Project), Alvin Adam (presenter TV), Rudy Ramawy (Country Head Google Indonesia), Lucy Wiryono (pemilik Holycow! Steakhouse, Tri Mumpuni (pendiri Ibeka Foundation), Betti Alisjahbana (pendiri QB Leadership Center), Rene Soehardono (career coach & pendiri Impact Factory), serta Dahlan Iskan (Menteri BUMN). Masing-masing pembicara mendapatkan giliran untuk mempresentasikan apa makna caring for yourself, caring for others, dan caring for your company sesuai dengan bidang yang mereka jalani.
Dahlan Iskan, Menteri BUMN
[caption id="attachment_191566" align="aligncenter" width="485" caption="Dahlan Iskan pada acara YCPA 2012"] [/caption]
Pak Dahlan Iskan mengawali sambutannya dengan penuh rasa bangga atas prestasi wanita Indonesia yang pandai membawakan dirinya di tengah lingkungan. Dalam presentasinya yang singkat namun mengena, dia mengatakan bahwa negara yang maju adalah negara yang wanitanya berdaya atau sama produktifnya dengan pria. Hingga harapan beliau kedepan akan semakin benyak wanita Indonesia yang produktif dalam segala bidang dan menginspirasi lingkungannya, karena perempuan terutama ibu-ibu muda adalah aset perusahaan dan berbagai usaha lainnya
Beliau memberi contoh konkret bahwa PLN sebelum kepemimpinannya kurang baik pelayanannya, ini dikarenakan kurangnya jumlah wanita di posisi sebagai pemimpin, makanya kurang care. Tak heran bila pelayanan PLN sering dikeluhkan pelanggan. Dia berjanji akan menambah lebih banyak lagi direktur wanita di perusahaan-perusahaan BUMN yang kini di bawah kendalinya. Beliau juga merencanakan akan ada ruang khusus di dalam naungan BUMN bagi wanita karir yang sudah berkeluarga demi meningkatkan kualitas karir mereka terhadap dunia kerja.
Revalena S. Temat, aktris, model dan brand ambassador Caring Colours
Motivator berikutnya adalah Revalena S. Temat. Dia mengatakan bahwa kita sebetulnya adalah “Brand Ambassador” dari diri kita sendiri. Tentunya setelah kita melalui berbagai proses pembelajaran hingga akhirnya kita mampu menemukan passion yang tepat untuk dijalani. Dulunya dia adalah gadis pemalu tapi bisa meraih banyak kesuksesan sekarang. Semua itu karena kepercayaan diri dan image yang dibangunnya sangat berpengaruh pada First impression orang lain. Karena itu, menurut mbak Reva Caring for yourself adalah peduli & percaya diri. Caranya dengan memaksimalkan kelebihan & meminimalkan kekurangan kita.
Deborah Dewi, Graphologist & YCPA Winner 2011
Deborah Dewi dalam memberikan paparannya tentang pengaruh bentuk tulisan tangan pada karakter dan kepribadian seseorang. Dia mengatakan bahwa manusia di belahan dunia manapun, pada awalnya belajar menulis dengan pola yang sama, tapi seiring berjalannya waktu, tulisan tangan mereka berbeda. Perbedaan ini juga menunjukkan bagaimana seseorang menampilkan dirinya di depan publik. Hal ini dapat kita gunakan untuk melihat tulisan tangan pasangan, rekan, saudara atau siapapun.
Namun, sebelum kita menanyakan bagaimana orang lain, akan lebih baik kita menanyakan pada diri sendiri, “siapa sebenarnya saya?” Sayangnya, kita sering lupa akan kepedulian terhadap diri sendiri. Itulah mengapa penting sekali untuk peduli pada diri sendiri. Karena jika kita peduli adalah bentuk awal dari kepedulian terhadap perkembangan kepribadian orang lain. Caranya adalah dengan menggali potensi dan mencari tahu apa yang ada dalam diri kita sendiri. Salah satunya adalah dengan membaca tulisan tangan kita sendiri. Menurutnya“U have diamond in yourself, so Light up yourself!Untuk itu, apapun bentuk tulisan yang kita miliki, yakinlah tetap ada sesuatu yang luar biasa dalam hidup kita. Maka temukanlah dan rayakan keberhasilan anda!
Firliana Purwanti, the Author of the Orgasm Project
Sebagai motivator pada sesi berikutnya adalah Firliana Purwanti, seorang penulis yang mempunyai proyek pribadi bernama The ‘O’ Project. Proyek ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana perempuan Indonesia berorgasme dalam hubungan seksual dengan pasangannya. Mbak Firliana dalam paparannya lebih menyoroti mitos ‘perempuan baik-baik’ ala putri Cinderella, selalu menurut apa kata orang tua, kakak, paman, tidak perlu banyak bicara, tidak perlu berkarier tinggi-tinggi, hanya mengurus rumah, dan menanti sang pangeran yang tampan dan baik datang menghampirinya. Dia menyebutnya dengan istilahnya Cinderella syndrome.
Penanaman konsep Cinderella Syndromeseperti ini sangat berpengaruh pada kehidupan seksual perempuan. Ini berkontribusi kenapa perempuan hanya mengalami orgasme 30% dibandingkan laki-laki yang mengalami orgasme 70% , karena di tempat tidur sekalipun perempuan selalu mementingkan kesenangan dan kenikmatan seksual pasangannya. Jika perempuan tidak mampu dan tidak berani mengekspresikan perasaannya di tempat tidur, itu sama juga dampaknya di ruang publik dan di ruang kerja, dia tidak berani menyampaikannya.
Menurutnya, orgasme adalah sebuah indikator apakah kita seorang perempuan yang berdaya atau tidak, kalau kita perempuan yang berdaya, memiliki posisi tawar untuk bernegosiasi dengan pasangan, tentunya dapat dikomunikasikan dengan pasangan sehingga bersama-sama mendapatkan kenikmatan hubungan seksual. Jika perempuan telah mendapatkan puncak kenikmatan seksual, berarti ia telah peduli pada diri sendiri. Untuk itu, caring for yourself menurut mbak Firliana adalah to seek your pleasure, karena wanita adalah makhluk individu utuh yang mampu membuat keputusan sendiri.
Lucy Wiryono, Owner of Holycow Steakhouse by Chef Aafit
Lucy Wiryono, motivator yang berbagi pengalaman jatuh bangun dalam usahanya bersama suami ditengah keterbatasan yang mereka punyai, diantaranya adalah keterbatasan modal. Dia adalah pemilik Holycow Steakhouse by Chef AAfit. Caring for your company menurutnya adalah Caring for your future. Untuk itu, menjaga komitmen dengan para stakeholder adalah sangatlah penting. Caranya dengan memperhatikan karyawan, supplier dan juga lingkungan di sekitar kita, karena mereka adalah asset perusahaan. Dengan demikian, menurut Lucy, kepeduliannya terhadap lingkungan sejatinya tidak hanya bertujuan mencari profit, tetapi juga benefit bagi orang lain, seperti membuka peluang kerja, mensejahterakan karyawannya dan meningkatkan taraf hidup mereka.
Rudy Ramawi, Country Head Google Indonesia
Sebagai orang yang tidak bisa duduk tenang di comfort zone, motivator yang paling menarik menurut saya adalah Rudy Ramawi. Dia adalah a Country Head Google Indonesia. Menurut Rudy, sumber inspirasinya dalam bekerja adalah ketidaknyamanan dalam bekerja (uncomfortably excited). Ketidaknyamanan yang dimaksud bukan galau atau unhappiness, tapi ketidaknyamanannya adalah lawan dari nyaman hanya dengan bekerja, nyaman dengan jabatan yang dicetak di atas kartu nama dengan logo perusahaan.
Dia menjelaskan apabila dia mulai merasa nyaman dalam pekerjaan, dia selalu bertanya, am I learning, am I growing? I want to be uncomfortably excited! Makanya, jika saya tidak nyaman Saya akan belajar, jika Saya belajar Saya akan bertumbuh, jika Saya bertumbuh, maka akan bisa memberikan impact yang lebih besar lagi pada perusahaan di mana tempat Saya bekerja
Rudy Ramawy berbagi pengalaman pribadi hingga dia bisa mencapai dan menempati posisinya sekarang, diantaranya adalah karena “ketidaknyamanan", sehingga akan membuat tertantang pada hal-hal baru. Semua dari rasa tertantangnya pada hal baru dan membuatnya berani meninggalkan posisinya yang berada di zona aman. Baginya, Comfort is scary. Inspirasi muncul dari ketidaknyamanan, sehingga ia bisa berkembang. Dan menurutnya sebuah perusahaan itu idealnya mampu menciptakan suasana kerja yang mendukung karyawannya untuk berinovasi guna menghasilkan karya fenomenal dan mendunia.
Alvin Adam, Presenter Just Alvin Metro TV
Motivator selanjutnya adalah Alvin Adam, yang akhir-akhir ini dia lebih senang disebut sebagai Journalisme Rasa. Menurut dia, prinsip kerjanya adalah loyal dan konsisten pada apapun bidang yang digeluti. Maka kemanapun pergi dengan kedua hal tersebut pintu rejeki pasti akan selalu terbuka untuk kita. Dia juga menekankan hidup tidak jauh dari rasa. Dengan rasa semua hal bisa dilakukan. Rasa bagaimana kita peduli pada diri sendiri, yaitu dengan menghargai diri sendiri dan orang lain. So…Ask yourself, masih punyakah kita rasa peduli? Dengan Rasa itulah yang akan menciptakan kemampuan individu untuk memiliki kepedulian terhadap company. Makanya, menurut dia Caring for your company is doing the extra mile, yaitu Loyal dan konsisten terhadap perusahaan akan menambah value kita.
Betti S. Alisjahbana, founder of QB Leadership Center dan BIUS
Motivator lainnya lagi adalah Ibu Betti Alisjahbana yang memperjuangkan agar almamaternya, Institut Teknologi Bandung (ITB), bisa memberikan kesempatan belajar kepada anak-anak pintar dan cerdas dari kalangan kurang mampu. Terobosan yang dibuat oleh Ibu Betti adalah melalui program BIUS (Beasiswa ITB untuk Semua) telah mencetak lulusan berkualitas unggulan sejak tahun 2009 dan didukung oleh banyak perusahaan besar di Indonesia.
Beliau memotivasi mereka untuk meraih mimpi. Baginya pendidikan tidak hanya tanggung jawab pemerintah tapi semua orang. Sehingga Caring for others baginya is unleashing leadership potentials.
Tri Mumpuni, pendiri IBEKA
Motivator Tri Mumpuni mengajarkan kita untuk pantang menyerah meski mangalami kegagalan. Menurut dia, caring for others adalah berbagi dengan orang lain, meskipun dimulai dari hal kecil seperti senyuman. Live simply so others may simple live yaitu kalau kita hidup bersahaja, kita akan memberikan kesempatan bagi orang lain untuk hidup.
Rene Suhardono, Career Coach & Founder of Impact Factory
Dan pemberi motivator yang terakhir adalah seorang Career Coach & Founder Impact Rene Suhardono, . Dia berhasil menghangatkan suasana dengan paparannya “How caring are you?” Rene mengatakan A caring life is a life of purpose. Know the passion, the needs of world, and the purpose of your life. Dan dia mengajak kita untuk Start by having an independent thinking and start caring others, semua karena we do good because we are good and we enjoy it.
D. Penutup
[caption id="attachment_191571" align="aligncenter" width="404" caption="Rani, Kawan Baru di YCPA"] [/caption]
Secara keseluruhan acara YCPA 2012 berjalan dengan lancar, sangat mengesankan dan memberi pengetahuan serta pemikiran baru bagi Caring Lova yang hadir. Kami mendapatkan inspirasi dari para motivator terkenal serta para finalis YCPA 2012 yang berkualitas. Semoga masih ada banyak lagi ajang pencarian wanita Indonesia yang berbakat, berprestasi, dan inspiratif yang bukan hanya sekadar kontes kecantikan belaka.
Akhirnya, sukses buat Caring Colours, semoga makin jaya dan spektakuler di tahun berikutnya. Juga ucapan terima kasih buat Kompasiana yang sudah member kesempatan dan memperkenankan saya untuk hadir dan meliput acara yang sangat luar biasa ini. Cuma sayangnya, saya tidak bisa berkenalan serta temu darat dengan sesama Kompasinaer yang lain selama di acara YCPA 2012. Luar biasa, heheheh!
Terima kasih dan Selamat Berkarya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H