Lihat ke Halaman Asli

Rokhmah Nurhayati Suryaningsih

TERVERIFIKASI

Keep learning and never give up

Liputan Wisata Kuliner Martabak Naik Kelas dalam Nuansa Café Modern di D’Marco Café

Diperbarui: 25 Juni 2015   03:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13402103731920874683

[caption id="attachment_189441" align="aligncenter" width="640" caption="DMarco Cafe (Martabak and Coffee (Doc: D"][/caption] Get Urbanized III adalah acara yang digelar kembali oleh Urbanesia untuk bulan Juni. Untuk bulan ini acara diadakan di D’Marco Cafe yang dihadiri oleh 14 orang Kompasianer yang sudah mendaftar secara online dan belum pernah mengikuti Get Urbanized sebelumnya. Sayangnya, ada satu orang Kompasianer yang pada hari itu tidak bisa hadir.

Dengan dikoordinir oleh  mbak  Selina Limman dari Urbanesia ke 14 Kompasiner tersebut yaitu: Paulus Pensies Anggoro, Yusuf Dwiyono, Rokhmah N. Suryaningsih, Robertus Benny Murdhani, Tigor Agustinus Simanjuntak, Manjilala, Ilman Nafian, Dyah Elok Wirdaningsih, Ahmad Syauqillah, Novita Maria, Helmi Budiprasetio, Mahfus Waluyo, Rasawulan Sari Widuri, dan Henny Widiastuti, dipandu untuk mengikuti acara Get Urbanized III. Liputan ini saya sarikan menjadi 5 bagian dalam postingan ini.

Acara kemudian dibuka  oleh Mbak Selina dari Urbanesia.com, didampingi oleh Mas Nurul dari Kompasiana dan mbak Ira dari D’Marco Cafe sebagai host pada hari itu. Acara yang sangat padat ini dimulai dari pukul 10.00 sampai sekitar pukul 13.00 WIB. Dalam paparannya, mbak Selina menjelaskan bahwa program ini sebagai ajang untuk memperkenalkan tempat-tempat wisata kuliner yang sudah menjadi bagian dari gaya hidup warga kelas menengah keatas di Jakarta dan sekitarnya. Kegiatan ini bisa sekaligus menjadi media untuk promosi bagi unit usaha yang menjadi host saat itu dan juga bagi Kompasianer bisa menjadi pengalaman baru dan sebagai salah satu sumber inspirasi reportasi yang nantinya bisa dituangkan di Kompasiana.

[caption id="attachment_189381" align="aligncenter" width="300" caption="D"Marco Exterior"]

1340196200558971253

[/caption] [caption id="attachment_189384" align="aligncenter" width="300" caption="D'Marco Interior"]

13401965211097550145

[/caption] A. Sekilas tentang D’Marco Café

Nama D’ Marco sebenarnya merupakan singkatan dari Martabak (dan) Coffee.  Sebuah cafe yang dimiliki dan dikelola oleh tiga orang yaitu Ira Lathief, Ika Hendrani, dan Budiono sebagai anggota pasif (investor). Ketiganya memang menyukai dunia kuliner, terutama martabak. Itulah sebabnya mereka memutuskan membuat resto ala cafe dengan nuasa Modern yang mereka beri nama D’Marco Café, dengan isi menunya didominasi oleh martabak dan kopi. Jadi intinya, D’Marco ingin menyajikan martabak dengan yang lain dari biasanya.

Sebenarnya kalau hanya ingin mendapatkan martabak, kita bisa mendapatkannya dimana pun. Mulai dari pinggiran kaki lima sampai pasar malam. Namun rasa yang ditawarkan biasa saja. Di tangan pemilik D”Marco inilah martabak disulap menjadi cantik layaknya penampilan di café, sehingga orang kantoran atau turis pun yang dulunya enggan menikmati martabak, sekarang bisa merasakan nikmat dan asyiknya makan Martabak dengan nyaman duduk di sofa dan meja kayu. Jadi dengan konsep ala Café inilah, D’Marco ingin mempopulerkan Martabak Manis yang selama ini dikenal sebagai Indonesian Pancake menjadi makanan khas Indonesia yang berkelas.

[caption id="attachment_189388" align="aligncenter" width="294" caption="Mbak Ira, salah satu pemilik D"]

1340197017477703475

[/caption] D’Marco Cafe mengawali bisnisnyasejak tanggal 10 Mei 2012. Meskipun umurnya masih seumuran jangung, D’Marco Café telah mampu menunjukkan identitasnya sebagai salah satu café yang menyajikan makanan khas Indonesia dengan konsep café modern andantusias pengunjung yang mendatangi pun cukup banyak. Hal ini dikarenakan dalam pemilihan lokasi cafe ini berada di pusat wisata malam dimana banyak cafe-cafe tenda dadakan yang bermunculan di sore sampai menjelang pagi hari di sepanjang jalan Sabang ini.

Dalam jangka panjang, D’Marco juga mempunyai misi untuk mempopulerkan Martabak kepada komunitas orang asing (Expatriat dan Turis).  Bukan tidak mungkin Martabak yang merupakan makanan kesukaan orang Indonesia bisa dikenal  sebagai Makanan yang “mendunia” seperti juga Pizza yang menjadi kebaggaan bagi orang Italia. Semoga!

Beberapa inovasi Martabak di D’Marco seperti Martabak Es Krim (Martabak Ice Chocobana, Martabak Ice Cheeseberry dll) , Martabak Pandan dan Martabak Asin (Martabak Noodle, Martabak Mushbeef Egg – Martabak jamur daging asap dengan telor) merupakan beberapa menu favorit yang banyak disukai pengunjung D’Marco.

Sedangkan sajian kopi yang ada diD’Marco dengan kreasi dan inovasi baru dalam penyajian adalah Strawberry Coffee, Cinnamon Coffee , Hazelnut Coffee dan Caramel Coffee. Namun, yang menjadi andalannya adalah tiga macam kopi yaitu Strawberry Coffee, Cinnamon Coffee dan Hazelnut Coffee. Citarasa manis, pahit dan asam tentunya tersaji dalam Strawberry Coffee. Sedangkan rasa kayu manis tentu saja dapat dinikmati pada Cinnamon Coffee. Sedangkan rasa kacang tersaji kuat dalam Hazelnut Coffee. Karena saya hanya memesan  satu minuman saat acara berlangsung yaitu Strawberry Coffee. Saya tidak sempat mencicipi Hazelnut Coffee dan Cinnamon Coffee . Insha Allah kalau ada kesempatan lainnya lagi saya akan mencoba jenis kopi yang lain. Selain itu ada pula minuman kopi yang biasa ditemui di café café lain seperti Cappucino, Expresso, Black Coffe atau Vietnam Coffee.  Untuk harga yang relatif murah dan terjangkau, berkisar antara Rp 12.000 - Rp 25.000.

Berikut ini beberapa jenis Martabak dan kopi yang ada di D'Marco Cafe

[caption id="attachment_189772" align="aligncenter" width="480" caption="Martabak ice cheeseberry (Doc: D"]

1340316057695073134

[/caption] [caption id="attachment_189773" align="aligncenter" width="480" caption="Martabak Ice Chocobana (Doc: D"]

1340316251147939517

[/caption] [caption id="attachment_189774" align="aligncenter" width="480" caption="Martabak Mie (Doc: D"]

13403163061656902437

[/caption] Ada tambahan dokumentasi menarik dari koleksi Mas Yusuf Dwiyono, yang mungkin bisa dipakai sebagai pelengkap. [caption id="attachment_189769" align="aligncenter" width="504" caption="Atas : Martabak Cheeseberry dan Martabak Ice Chocobana. Bawah : Martabak Beef Mushroom + egg dan Martabak Ice Chocorange"]

13403157561268192473

[/caption] [caption id="attachment_189770" align="aligncenter" width="504" caption="Atas : Martabak Beef Mushroom dan Martabak Chocobanana. Bawah : Martabak Chocoberry dan Martabak Ice Cheeseberry"]

13403158372114951532

[/caption] [caption id="attachment_189771" align="aligncenter" width="504" caption="Atas : Marco Chicken Wings dan Martabak Noodle. Bawah : Martabak Mie Mushroom dan Marco Spicy Salad"]

13403159101850601052

[/caption] [caption id="attachment_189399" align="aligncenter" width="194" caption="Cinnamon Ice Cofee (Doc: D'Marco)"]

13401983831977210531

[/caption] [caption id="attachment_189400" align="aligncenter" width="140" caption="Cinnamon Straberry (Doc: D'Marco)"]

13401984621057896983

[/caption] [caption id="attachment_189404" align="aligncenter" width="300" caption="Hot Hazelnut (Doc: D'Marco)"]

1340198744397203404

[/caption] Selain harga yang terjangkau, pengunjung juga dimanjakan dengan fasilitas Free Wi-fi dan juga fasilitas LCD Projector gratis untuk keperluan meeting. Apalagi bagi teman-teman kompasianer yang ingin berbagi pengalaman dunia tulis menulis bisa bertemu dengan penulis Normal is Boring, buah karya mbak Ira Lathief. Tentunya lebih baik janjian dahulu, karena beliau juga bekerja sebagai Tour Guide. Jadi ada kemungkinan dia sibuk. Namun jangan lupa sambil mencicipi menu yang disediakan diatas, sekaligus bisa berselancar di dunia maya dengan fasilitas wi-fi gratis.

Bagi yang senang menonton bola, selama Piala Euro berlangsung D’Marco café juga mengadakan acara Nobar setiap weekend, dari Jumat- Minggu. Café ini dibuka dari pukul 07.00 - 23.00 WIB. Khusus untuk jam 07.30-10.30 WIB, D’Marco Cafe menyediakan sarapan pagi seperti roti bakar, mie rebus dan mie goreng. Promosi lainnya lagi yang sedang berlangsung di bulan Juni ini adalah discount 15% untuk pekerja media.

B. Sharing & Workshop “Normal is Boring”

Yang menarik dari Get Urbanized III ini, kami tidak hanya mendapatkan informasi tentang konsep D’Marco Café. Tetapi kami juga mendapatkan pengetahuan dari Mba’ Ira Lathief tentang pengalaman beliau dalam menulis buku. Khususnya dari buku terbarunya yang berjudul “Normal is Boring”. Buku ini merupakan buku yang ke 13 dan telah diluncurkan pada tanggal 20 Mei 2012 yang lalu di Taman Pemakaman Umum, Pertamburan, Slipi, Jakarta Barat.

Alasan kenapa mbak Ira mengadakan launching di Pemakaman adalah sekalian untuk memperkenalkan Musoleum atau bangunan megah untuk melindungi makam yang ada di TPU ini. Ia ingin mengubah persepsi masyarakat yang sudah beredar selama ini bahwa makam adalah menyeramkan. Musoleum ini sekarang sedang diusahakan agar menjadi salah satu cagar budaya kita.

[caption id="attachment_189775" align="aligncenter" width="300" caption="Normal is Boring by Ira Lathief"]

13403164281463842598

[/caption] [caption id="attachment_189416" align="aligncenter" width="310" caption="Mbak Ira sejak menjelaskan buku nya Normal is Boring"]

1340204030367128174

[/caption] Sekedar informasi, dalam 5 tahun terakhir ini, mbak Ira sudah menerbitkan 13 buku. Namun khusus untuk buku yang terakhir, dia memerlukan waktu 3 tahun untuk menyelesaikannya. Ia juga merupakan seorang wanita praktisi kreatif dan penulis buku yang sangat produktif. Dengan buku terbarunya, dia berharap bisa membawa perubahan untuk hidup orang lain, yakni memunculkan ide-ide lain yang berbeda sehingga bisa mewarnai hidup kita. Dia mendorong  untuk meninggalkan zona nyaman dalam hidup kita dan mencoba hal-hal yang baru. Layaknya anak kecil yang dengan bebas bisa berkreasi tanpa ada rasa ketakutan untuk diejek.

Harapan lainnya adalah semoga buku tersebut membawa inspirasi bagi kaum muda Indonesia agar selalu kreatif dalam berbagai cara untuk membangun bangsa, baik dengan melakukan hal yang baru, melakukan hal yang berbeda, dan melakukan hal di luar kebiasaan

C. Merasakan Sensasi Martabak dan Kopi

Selesai acara Sharing & Workshop, kami berkesempatan untuk menikmati makanan dan minuman khas D’Marco Café. Kami diperbolehkan memesan jenis kopi apa saja dan  menikmatinya. Untuk martabaknya, tuan rumah menyajikan 3 jenis martabaknya, yaitu Martabak Noodle dan Martabak Beef Mushroom, dan Martabak Ice Chocobana.

[caption id="attachment_189436" align="aligncenter" width="420" caption="Peserta Get Urbanized III sedang menikmati Martabak dan Kopi"]

13402076811351721072

[/caption] Bisa dibayangkan bagaimana kenyang perut kami setelah diisi dengan 3 jenis variasi Martabak plus minum kopi (saya memilih Coffee Strawberry). Dari ketiga jenis martabak, saya paling suka Martabak Beef Mushroom karena terasa gurih dan sedikit asin. Sedangkan Martabak Noodle membuat kita semakin kenyang, karena kandungan karbohidrat yang berlebih dari mie dan terigu untuk martabaknya. Sedangkan Martabak Ice Chocobana, bagi saya terlalu manis karena ada coklat dan ice cream nya. Apalagi kami menikmatinya setelah makan Martabak Noodle, menambah kenyang di perut. Tapi kami mencoba semuanya kok.

Untuk gambar masing-masing menu bisa dilihat kembali gambar di menu diatas.

D. Koleksi Foto Bersama Kompasianer

Foto-foto ini diambil saat kami sedang duduk bersantai ria sebelum acara dimulai,  dan  sedang menunggu meja dibersihkan untuk acara kami main Games “Make Your Own Martabak.

[caption id="attachment_189422" align="aligncenter" width="457" caption="Bang Manjilala, Bang Tigor Agustinus Simanjuntak, dan Mas Paulus Pensies Anggoro"]

13402058178759421

[/caption] [caption id="attachment_189424" align="aligncenter" width="504" caption="Mas Ahmad Syauqillah, Mas Ilman Nafian, dan Mbak Novita Maria (Doc: Yusuf Dwiyono)"]

13402059891003583479

[/caption] [caption id="attachment_189425" align="aligncenter" width="405" caption="Mas Robertus Benny Murdhani dan Mbak Dyah Elok Wirdaningsih (Doc: Yusuf Dwiyono)"]

134020604394408378

[/caption] [caption id="attachment_189426" align="aligncenter" width="409" caption="Mas Paulus Pensies Anggoro dan Mbak Henny Widiastuti (Doc: Yusuf Dwiyono)"]

13402061071264735762

[/caption] [caption id="attachment_189427" align="aligncenter" width="413" caption="Get Urbanized III members (Doc: Yusuf Dwiyono)"]

13402061772018592006

[/caption] E. Games “Make Your Own Martabak”

Sebelum mengakhiri acara di D’Marco Café, kami ditantang untuk membuat kreasi dari apa yang sudah dilihat dan dirasakan dengan menghias Martabak yang sudah disediakan.  Masing-masing kelompok diberi kesempatan untuk mengeksplore dan menyatukan antara cita rasa dan penampilan. Permainan ini untuk menguji kreativitas kami, para peserta Get Urbanized III dalam membuat topping martabak manis dengan berbagai bahan yang telah disediakan oleh tuan rumah.

[caption id="attachment_189430" align="aligncenter" width="318" caption="Mbak Ika sedang menjelaskan aturan main"]

13402067022069169106

[/caption] Pada sesi ini peserta dibagi dalam 4 (empat) kelompok, dengan masing-masing anggota ada yang beranggotakan 4 orang dan 3 orang. Setelah kami mendapatkan penjelasan tentang peraturan dan cara kerja yang disampaikan oleh Mbak Ika Hendrani, para peserta disuruh langsung “bermain” dengan menempatkan berbagai macam bahan yang tersedia. Waktu yang disediakan  hanya  5 (lima) menit untuk menghias martabak dengan topping yang tersedia.

Berdasarkan penilaian juri yang dipercayakan kepada Mbak Selina dan Mas Nurul, pemenangnya adalah kelompok A dengan anggota mbak Rasawulan Sari Widuri, saya sendiri (Rokhmah N. Suryaningsih), Bang Manjilala, dan Mas Yusuf Dwiyono. Sebelumnya, kelompok A tidak memperoleh nominasi dilihat dari penampilan yang kurang menarik dan aneh, karena masing-masing bagian punya rasa sendiri-sendiri. Namun, karena games ini menyangkut kreativitas, maka kelompok kami berusaha tampil beda, biarpun berpenampilan jelek seperti yang mbak Ira sarankan dalam buku Normal is Boring, hehehhe.

Ternyata 2 bagian dari hasil kreasi kami, memiliki cita rasa yang gurih dan enak dengan taburan keju diatas mushroom dan kacang. Itu yang membuat martabak kami menjadi terasa enak, akhirnya juri pun mengakuinya sebagai pemenang. Selanjutnya, peserta bisa menikmati martabak hasil karya masing-masing. Namun, karena kebanyakan dari kami sudah cukup kenyang dengan sajian 3 jenis Martabak, maka iming-iming untuk makan martabak sekali lagi sudah tidak sanggup.

Inilah hasil dari kreasi kelompok kami. [caption id="attachment_189433" align="aligncenter" width="380" caption="Martabak Nano-Nano dari Kelompok A sebagai Pemenang, Make Your Own Martabak (Doc: Yusuf Dwiyono)"]

134020710258081025

[/caption] Sebagai pemenang, kelompok A mendapatkan hadiah ice cream dan tentu saja martabak hasil buatan para peserta masing-masing.

Sebelum mengakhiri acara Get Urbanized III, mas Nurul dari Kompasiana membagikan Goody bag  kepada semua peserta yang hadir. Alhamdulillah, masing-masing kami memperoleh tas jinjing Kompas Karier yang berisi antara lain: sticker, bolpoin 4 warna, gantungan kunci, 2 mini note books dari urbanesia dan thank you note. Karena waktu telah habis, kemudian kami bersalam-salaman kepada tuan rumah acara ini, Mas Nurul sebagai wakil dari Kompasiana dan mbak Selina dari Urbanesia dan kami semua meninggalkan acara Get Urbanesia III.

Tak lupa saya mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada D’Marco Café atas hidangan yang luar biasa dan keramah-tamahannya, mbak Selina dari Urbanesia.com serta mas Nurul dari Kompasiana yang telah memberikan kesempatan bagi saya untuk mengikuti event yang sangat inspiratif. Semoga kami sebagai Citizen Journalism bisa ikut mempromosikan dan menduniakan salah satu kearifan pangan lokal Martabak dan Kopi.

Thanks for all. It's really the best place to hang out. Sayonara!

Semoga bermanfaat dan Salam kompasiana.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline