Lihat ke Halaman Asli

Rokhmah Nurhayati Suryaningsih

TERVERIFIKASI

Keep learning and never give up

[Narkoba-1] Dengan Tulisan, Mari Kita Bantu BNN dalam Menanggulangi Penyalahgunaan Narkoba

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1393311337806095697

[caption id="attachment_313947" align="aligncenter" width="525" caption="Foto Bersama Blogger dan BNN saat acara sudah selesai"][/caption]

Alhamdulillah, akhirnya saya bisa hadir pada acara Kopdar antara Badan Narkotika Nasional (BNN) yang digawangi oleh pak Thamrin Dahlan  dan Blogger Reporter Indonesia dengan super Adminnya, mas Hazmi Srondol di Restaurant Mie Ceker Bandung, Pondok Gede, pada tanggal 22 Februari 2014 kemarin. Acara ini digelar dalam rangka BNN ingin mengajak Blogger Reporter untuk duduk bersama dalam sebuah Focus Grop Discussion (FGD).

Dalam acara ini, saya sebenarnya sudah mengajak anak saya, Amri untuk ikut belajar dan mengenal lebih jauh tentang bagaimana bahayanya kalau kita menyalahgunakan narkoba. Agar dia bisa membantu menyebarkan informasi ini kepada teman-temannya yang lain. Jadi dia bisa mendengarkan  secara langsung dari institusi yang berkompeten. Dibanding kalau dia mendengarkannya dari saya yang mungkin terasa klise, karena sifatnya normatif dan sebatas teori. Namun sayangnya, hujan yang mengguyur kota Jakarta sejak pagi hari telah membuat Amri berubah pikiran antara mau dan tidak. Padahal sengaja sudah saya ndaftarkan, karena informasi ini begitu penting.

Itulah salah satu alasan kenapa saya begitu antusias untuk belajar dan mengenal lebih banyak tentang narkoba ini. Siapa tahu dengan bekal ilmu yang saya miliki, saya bisa sedikit berbagi kepada orang lain atau bahkan bisa membantu BNN dalam tugasnya menghambat atau menghentikan penyalahgunaan narkoba di kalangan anak-anak, remaja, tetangga atau di masyarakat secara luas. Mungkin tujuan saya untuk mengikuti acara ini terlalu tinggi atau sangat ideal, tapi tak apalah. Yang jelas saya ingin berbuat sesuatu yang bisa bermanfaat bagi orang lain, karena masalah penyalahgunaan narkoba, bukan hanya mengancam bangsa Indonesia saja, tetapi sudah menjadi masalah yang merata di berbagai Negara.

Makanya saya langsung mendaftar setelah melihat ada pengumuman acara ini di FB.. Malahan saya mungkin orang pertama yang mendaftarkan diri. Ups! Karena saya begitu bersemangat ingin berkiprah didalamnya. Walaupun saya mengakui saya tidak atau belum mempunyai ilmu tentang narkoba. Tapi hal itu tidak menyurutkan saya untuk belajar di saat hujan deras mengguyur kota Jakarta dan sekitarnya.

Apalagi jarak dari rumah saya ke Pondok Gede tidak terlalu jauh. Hanya dua kali naik angkutan kota. Sayangnya untuk angkutan yang kedua ini, pak Supir tidak menurunkan saya di tempat yang saya inginkan. Padahal saya sudah bilang sebelumnya untuk diturunkan di daerah Lubang Buaya, tinggal nanti saya jalan kaki ke lokasi. Akhirnya, penumpang lain menyarankan saya untuk tetap ikut saja, karena nanti kendaraan ini juga akan lewat di lokasi yang saya inginkan. Angkot yang saya tumpangi terus melaju dan berputar sampai ke pasar di Pondok Gede dan balik lagi. Jadi route saya seperti memutari Pondok Gede, hehhehe. Begitulah resiko bagi orang yang tidak tahu lokasi. Sudah dilewati pun saya tidak tahu.

[caption id="attachment_313950" align="aligncenter" width="525" caption="Restaurant Mie Ceker tempat acara FGD BNN dan BRID (doc: mbak Okti)"]

13933119061891592031

[/caption]

Untungnya sampai di tempat, acara pun belum di mulai. Sudah banyak teman-teman yang datang memang, tapi mereka masih mengobrol ringan satu sama lain. Maklum dimana pun kami bertemu, pasti dimanfaatkan untuk saling mengenal dan berbagi informasi dan kegiatan. Karena umumnya kami hanya mengenal lewat tulisan, terus dilanjutkan dengan FB. Eh akhirnya kami bisa saling jumpa dan berbagi pengalaman, kisah dan juga informasi. Itulah indahnya persahabatan kami. It’s real friendship.

Acara ini kemudian dibuka oleh ibu Retno dari Divisi Media BNN memberikan sedikit pemaparan proyek yang sedang digalakkan guna menuntaskan Program Kerja 2014 dari Deputi Peran Serta Masyarakat yang bertugas mengajak dan menghimbau warga agar memberikan kontribusi positif dalam memberantas narkoba. Terkait dengan upaya ini, Direktorat Desiminasi Informasi Deputy Pencegahan BNN memiliki Program Kerja (Proja) berupa Penulisan 10.000 halaman terkait masalah narkoba. Program ini begitu penting, mengingat masalah penyalahgunaa narkoba bisa menyebabkan hilangnya masa depan, harapan hidupnya bahkan nyawa bagi pemakainya. Ini berarti bahwa ancaman yang datang pada kita sebagai orang tua, bisa datang kapan saja selagi kita lengah.

[caption id="attachment_313951" align="aligncenter" width="409" caption="Ibu Retno sedang memaparkan program kerja 2014 (doc: pribadi)"]

13933119821783677216

[/caption]

Acara kemudian dilanjutkan oleh Pak Gun Gun Siswadi yang menjelaskan bahwa kejahatan narkoba ini bersifat lintas Negara yang sudah terorganisir begitu rapi. Bahkan sudah masuk dalam kategori kejahatan yang serius di setiap Negara, karena efek sampingnyadapat menimbulkan kerugian yang sangat besar yaitu hilangnya suatu generasi bangsa karena narkoba. Apalagi fakta berbicara, tidak ada satupun propinsi di Indonesia yang bebas dari narkoba. DKI Jakarta sebagai ibu kota Negara RI menempati urutan teratas pengguna narkoba di Indonesia yakni sebesar 7% atau sekitar 500 ribu orang pengguna. Dan yang jelas angka ini akan terus bertambah besar pastinya bila kita tidak melakukan sebuah tindakan yang nyata.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline