Lihat ke Halaman Asli

Kepada Para Koruptor yang Terhormat

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

KORUPSI dan KORUPTOR, kata itu kini trand di lingkungan masyarakat. Berita-berita di TV pun salin berlomba untuk menyajikan cerita yang lebih actual dan lengkap. Contohnya kasus yang sangat amat santar dibicarakan yaitu mengenai seorang pegawai pajak golongan III A, yang berinisial 'GT'. Ia begitu terkenal di penjuru Indonesia. Bukan karena prestasinya yang mengahrumkan nama bangsa, tapi karena kelakuan buruknya yang menjatuhkan harga dirinya sendiri sebagai waraga Negara Indonesia. Apa ia masih pantas disebut warga Negara Indonesia setelah apa yang ia lakukan?

Hati ini seperti tersayat-sayat benda tajam, saat menyadari betapa teganya para oknum-oknum Negara. Mereka seperti tidak memiliki urat malu. Atau memang urat malu mereka telah putus? Wajah mereka seperti tembok yang terbuat dari beton. Mereka hanya mementingkan kepuasan pribadi, tanpa memikirkan nasib orang-orang bawah. Sudah tertangkap basah, tapi masih saja membela diri, dengan menyewa pengacara-pengacara handal. Senyuman kemunafikan yang mereka pertontonkan begitu terlihat menjijikan. Aparat keamanan dan hukum pun saat ini sudah sangat sulit untuk kita percaya. Karena tersiar kabar, kalau mereka juga ikut menikmati uang panas itu. Mereka yang telah disumpah jabatan, ternyata bisa kalah dengan hanya gepokan uang.

Ada apa dengan BANGSA kita? Negara yang dulu begitu damai dan makmur, kini menjadi kacau dan semrawut. Korupsi merajalela dimana-mana. Yang KAYA menjadi semakin KAYA. Yang MISKIN menjadi semakin MELARAT.

UANG. Ya, benda itu memang sangat ajaib. Kenapa ajaib? Karena benda itu mampu menyihir manusia menjadi seperti SETAN. Setan yang menyeramkan. Yang menghalalkan segala cara demi medapatkan UANG banyak. Tak peduli walau harus mengkambing hitamkan orang lain atau pun sampai membunuh saudara. Yang terpenting adalah mendapatkan UANG banyak. Padahal, jika suatu saat kita MATI, tidak mungkinkan kita bawa UANG banyak itu ke akhirat? Untuk apa? Untuk menyogok Malaikat, agar kita bisa masuk surga? Aneh! Jangankan uang, tubuh kita pun TIDAK. Yang kita bawa hanyalah Roh dan amalan baik yang kita lakukan selama di dunia.

Sadarlah para KORUPTOR yang TERHORMAT. UANG BANYAK tidak akan bisa membeli SURGA di akhirat. Dan ketamakan tidak akan bisa membuat hidup bahagia dan tenang. Walaupun saat ini anda melakukan korupsi dengan diam-diam tanpa ada orang lain tahu. Tapi ingatlah, Tuhan Maha Tahu segalanya. Kebaikan atau pun keburukan yang kita lakukan, walau hanya sekecil bakteri yang tidak terlihat dengan kasad mata, tapi TUHAN Maha Melihat. You must remember of that...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline