Lihat ke Halaman Asli

NUNUNG NURCHAYATUN

Saya belajar, saya mengajar.

Hujan Bulan Maret

Diperbarui: 17 Maret 2024   14:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Hujan Bulan Maret

Beberapa bulan ini masuk di musim penghujan. Walau tidak rutin namun setiap pekannya ada saja hari dimana tanah terlihat basah sebagai penglipur beberapa bulan yang sudah lewat dengan musim panasnya.  

Aku menjadi  terbiasa, menemukan hujan sehingga mulai bersahabat dengan rinai rintik air membasahi baju dan kepala  menemani aku berangkat atau pulang kerja. 

Yang menjadi sebuah pembeda adalah Maret ini, Hujan seperti berpihak padaku, aku menemukan hujan di akhir pekan, ketika aku libur dengan rutinitasku.

Seharian aku tidak keluar rumah, hanya derai hujan yang terdengar dari semalam menjadi backsound yang menenangkan jiwa ditambah lagi suasana sejuk yang mengiringinya. 

Aku tak beranjak dari  ruang tengah, banyak kegiatan yang telah ku lalui, mulai dari tadarus, scroll handphone, atau buka tutup laptop. Tapi aku menyukainya. 

Kata orang kebanyakan hujan adalah simbol kesedihan, bagi ku hujan adalah anugrah, syukur yang tak terperi. Hujan di anugrahkan dari langit, sebagai penanda sebuah rizki untuk alam dan lingkungan. Hujan pun menjadikan diri lebih berfikir lebih dalam, merefleksi, dan kadang dikesunyian hujan muncul ide-ide yang tidak biasa. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline