Lihat ke Halaman Asli

Supervisi Bikin Guru Tambah Pinter!

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Hari mendekati supervisi, ketegangan sudah semakin tampak kasat mata. Entah mengapa, setiap mendengar kata "supervisi", kesan "angker" selalu muncul sekelebat. Layaknya seorang calon penyanyi yang ikut audisi Indonesian Idol. Atau para pecinta kulinari ketika mencoba peruntungan di ajang Master Chef. Nah, rasanya supervisi itu gak jauh deh dari mereka.

Gejala yang tampak, baik sedikit terlihat hingga sangat terlihat diantaranya:

1. Panik

Aduh, saya sampai di materi mana ya supervisinya? Wah, mana admistrasinya belum beres.

Itulah kira-kira yang ada di otak dan "mulut" para guru. Sebenarnya panik ini lebih dikarenakan karena tidak siapnya guru dengan administrasi mengajar tercetak. Soalnya kadang ada guru yang ditanya "sudah selesai administrasinya belum?" jawabnya enteng aja "tinggal diprint!" Ini kejadian nyata, sampai-sampai ungkapan "tinggal diprint" jadi bahan gurauan teman-teman di kantor. Padahal belum selesai!

2. Bingung

Setelah panik melanda, bingung menjadi kata negatif yang muncul melengkapinya.

Kira-kira media apa ya yang mau dipakai? Metode apa ya yang bikin anak aktif di kelas saya? Pendekatan yang paling pas apa ya?

Akhirnya sibuklah guru mengutak-atik otak, tenaga dan waktu mereka untuk mencari adonan mengajar yang paling pas dan tepat sasaran. Dan ini butuh waktu yang cukup panjang dan melelahkan, terkadang harus begadang bermalam-malam.

3. Sibuk

Melebihi kesibukan para anggota DPR yang bolak-balik ke luar negeri. Bedanya, guru sibuk bolak-balik ke meja printer! Ngeprint di sini, printernya belum diinstal. Ke meja lainnya, tintanya habis. Ke meja ujung, kabelnya error! Akhirnya waktu tersita cuma buat nyari printer yang bener! Belum lagi persiapan media pembelajaran dan alat bantu mengajar. Sampai-sampai guru rebutan "in focus"! Maklumlah, persediaan masih terbatas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline