Lihat ke Halaman Asli

Nunuk Sri Lisayanti

Guru UPT SMP Negeri 6 Gresik

Peningkatan Kesadaran Masyarakat Sejak Usia Dini terhadap Pemeliharaan Kesgilut dengan Penerapan IM3 pada Masa Pandemi Covid-19

Diperbarui: 13 Agustus 2022   05:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

OLEH :

NUNUK SRI LISAYANTI

Pemerintah  telah melakukan berbagai cara untuk  membantu masyarakat dalam peningkatan usaha kesehatan  tak terkecuali  tentang kesehatan gigi dan mulut (Kesgilut ) masyarakat, seperti  penyediaan sarana dan prasarana serta kemudahan akses dokter, puskesmas, klinik kesehatan, hingga rumah sakit telah tersedia untuk memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat di sekitarnya, akan tetapi masih banyak masyarakat yang mengabaikannya. Padahal peran kesehatan gigi dan mulut  tak kalah penting dengan pemeliharaaan kesehatan lainnya. Kesehatan gigi dan mulut juga punya peran dalam menjaga kesehatan tubuh lainnya. Gigi dan mulut merupakan pintu gerbang pertama masuknya makanan dan minuman  yang dibutuhkan oleh tubuh kita,  selain itu virus dan bakteri serta berbagai kuman bisa masuk dengan muda dalam tubuh, mulut yang sehat secara tidak langsung juga akan meningkatkan kekebalan sistem imunitas tubuh sehingga tidak mudah terserang penyakit  oleh karena itu perlu ditingkatkan pemelihraan kesehatan gigi dan mulut terutama pada masa pandemic covid-19.

Upaya pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut  (kesgilut) sebaiknya dilakukan sejak usia dini yaitu sejak usia anak anak. Peran orang tua , sekolah dan pihak lain sangat diperlukan dalam proses menciptakan kebiasaan menyikat gigi pada anak sejak usia dini.  Sejak  balita  dan sejak usia sekolah dasar merupakan saat ideal untuk melatih kemampuan motorik seorang anak, termasuk menyikat gigi. sosialisasi cara menyikat gigi bagi anak-anak sebaiknya menggunakan model dan dengan cara sesederhana mungkin disampaikan dengan cara menarik dan atraktif  dan inovatif tanpa mengurangi isi dan cara yang sesuai, misalnya demonstrasi secara langsung, program audio visual melaui video yang di upload di you tube, atau melalui sikat gigi massal yang terkontrol yang bekerjasama dengan lembaga terkait seperti sekolah, desa. Perlu diingat bahwa perilaku dan kebiasaan  dapat dibentuk sejak kecil oleh karena itu pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut (kesgilut) sangat penting dilakukann sejak anak usia dini.  Mulai dari Lingkungan rumah terdekat yaitu orang tua, saudara kandung, dan pengasuh merupakan salah satu agen    yang bisa membentuk peningkatan kesadaran pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut sejak kecil. Jika kebiasaan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut (kesgilut) dilakukan sejak dini maka secara langsung kebiasaaan itu akan terjaga sampai dewasa.

Maksud dan tujuan pembelajaran pemeliharaan  kesehatan gigi dan mulut pada anak-anak pada hakekatnya adalah memperkenalkan anak dengan dunia kesehatan gigi serta segala persoalan mengenai gigi, sehingga mampu memelihara kesehatan gigi, melatih anggota badan anak sehingga mereka dapat membersihkan gigi sesuai dengan kemampuannya, dan mendapatkan kerjasama yang baik dari anak bila memerlukan perawatan pada giginya yang mengalami masalah. Pendapat lain menyebutkan bahwa tujuan pemeliharaan  kesehatan gigi dan mulut adalah meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan khususnya  pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut, dapat berperan aktif dalam upaya menunjang kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut, yang dapat  merubah pola prilaku seseorang untuk hidup sehat khususnya yang berkaitan dengan kesehatan gigi dan mulut, serta menunjang pembangunan  kesehatan secara umum apalagi pada saat pandemi covid 19 masyarakat harus hati -  hati dalam menjaga kesehatan terutama kesehatan gigi dan mulut, jika gigi dan mulut mengalami masalah pada saat pandemi  sangat menghawatirkan karena berobat ke dokter gigi sangat berisiko tertular dan menularkan Covid-19, karena  pada saat dokter gigi melakukan tindakan pemeriksaaan dan pengobatan, ada potensi penularan virus corona melalui udara (aerosol). Aerosol dan droplet (percikan cairan) ini  dapat mengandung partikel virus. Saat tindakan  pemeriksaan dan pengobatan  gigi dilakukan, ada kemungkinan terkena adanya cipratan aerosol dan droplet sehingga dokter gigi sebagai pemeriksa dan pemberi tindakan  dapat tertular dari pasien dan bisa menularkan kembali ke pasien yang lain. Oleh karena itu, menjaga kesehatan gigi dan mulut adalah langkah pencegahan sebelum terjadi sakit.

Salah satu cara yang sangat  sesuai dan dapat diterapkan dalam usaha peningkatan  kesadaran masyarakat dalam pemeliharaaan kesehatan gigi dan mulut (kesgilut) pada saat pandemi covid 19 adalah dengan metode IM3 (Inovatif, Mengajak, Memberi contoh dan Melaksanakan). Inovatif  berarti dalam penyampaian kepada masyarakat walaupun secara sederhana dan muda di terimah oleh masyarakat akan tetapi harus tetap memberikan inovasi dalam penyampaian misalnya melalui video yang diupload di internet melalui  video You Tube  yang berupa cerita dan lagu. Mengajak lebih baik dari pada menyuruh, karena mengajak anak untuk  melalukan gosok gigi lebih mengena dan berkesan positif terhadap penerimaan pola pikir anak selain itu agar anak lebih tertarik lagi beri sikat gigi yang bentuknya menarik dan pasta gigi yang disuksi anak- anak. . Selanjutnya adalah Memberi contoh kepada anak tentang gosok gigi yang baik dan sesuai, dengan cara yang menyenangkan pelan pelan dan tidak tergesa -- gesa karena contoh tauladan yang baik akan mengalahkan seribu nasihat, anak lebih suka diberi contoh secra langsung. Tahap berikut adalah melaksanakan jika anak sudah faham segera sikat dilaksanakan. Metode ini bisa dilakukan setiap hari agar anak senang untuk melalukannya. Sehingga kesadaran pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut (kesgilut) tumbuh sejak dini dan akan terjaga sampai dewasa. Metode IM3 (Inovatif, Mengajak, Memberi Contoh, dan Melaksanakan) bisa dilakukan dengan satu langkah melalui cerita pendek  dan lagu yang sudah ada di you tube.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline