Lihat ke Halaman Asli

REMEMBERING: HIGH MEMORY OF JOHN LENNON

Diperbarui: 24 Juni 2015   20:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

135490027869662786

[caption id="attachment_228180" align="aligncenter" width="525" caption="Detik-detik terakhir John Lennon bersama Sang Pembantai"][/caption] Hari ini genap tiga puluh dua tahun tewasnya John Lennon. Dia dibantai dengan serentetan timah panas oleh Mark David Chapman pada 8 Desember 1980 tepat di depan tempat tinggalnya di apartemen Dakota, Manhattan, New York. Lennon tutup usia pada usia empat puluh tahun lebih dua bulan kurang sehari, too old to rock’n’roll and too young to die (kata Jethro Tull). Sudah lebih dari tiga dasa warsa tewasnya musisi yang terkenal bersama band TheBEATLES ini, namun dunia takpernah melupakannya. Setiap tahun pada tanggal meninggalnya selalu saja diperingati, juga setiap tanggal kelahirannya(9oktober). Setiap saat terus dinyanyikan lagu-lagu ciptaannya. Terus diceritakan kisah hidupnya. Lennon sejak masih muda dikenal dengan pribadi yang pemberontak, kritis dan suka menyindir.  Pada tahun 1963 pada sebuah konser TheBEATLES , berkata,”Para penonton di kelas festival silakan bertepuk tangan. Para penonton yang di kelas executive silakan gemerincingkan gelang-perhiasaan anda...” Tahun ’65 taklama setelah TheBEATLES menerima medali penghargaan sebagai anggota kehormatan Kerajaan Inggris, dia mengajak anggota TheBEATLES lainnya untuk mengembalikan medali tersebut karena Inggris terlibat perang Vietnam. Ini jelas menampakkan visinya yang antiperang, cinta damai. Tahun ’66 dia mengeluarkan sebuah pernyataan bahwa TheBEATLES lebih terkenal daripada Yesus karena setiap konsernya selalu saja lebih ramai daripada acara kebaktian di Gereja. Tentu saja dunia (terutama umat kristiani) mengecamnya. Banyak aksi protes di berbagai negara dengan membakar piringan hitam, buku, poster, dan segala yang berhubungan dengan John Lennon dan TheBEATLES. Namun, semua itu tidak bisa menghentikan kreatifitas John Lennon. Dia terus berkarya membuat lagu bersama TheBEATLES, meski tidak lagi melakukan konser keliling dunia. Pada tahun-tahun terakhir karier TheBEATLES  dia bersama istrinya yang kedua, Yoko Ono, mulai berkampanye tentang perdamaian. Melakukan aksi “Bed-In for Peace”, yaitu aksi perdamaian menentang perang dengan hanya tidur-tiduran di ranjang berdua. Daripada membuat peperangan, lebih baik tidur-tiduran saja, begitu menurut Lennon. Tahun 1971 dia meciptakan sebuah lagu tentang perdamaian, Imagine. Lagu ini hingga sekarang menjadi soudtrack perdamaian. Sampai saat ini lagu itu terus dinyanyikan, lebih sering dinyanyikan daripada lagu kebangsaan seluruh negara di dunia. Bahkan, pada acara penutupan Olimpiade 2012 di London lagu ini juga dinyanyikan, diputar video klip John Lennon yang menyanyikan lagu ini, diiringi dengan paduan suara secara langsung, serta diiringi paduan gerak bahasa isyarat dari anak-anak difabel. Inggris mengabadikan nama John Lennon menjadi nama bandara di kota Liverpool, kota kelahirannya. Sejak tahun 2002 bandara itu diganti nama menjadi Liverpool  John Lennon Airport. Berbicara tentang John Lennon memang tiada akan pernah ada habisnya, seperti mata air yang terus mengalir menjadi sungai. Tiga kata untuk John Lennon: Rock’n’Roll, Cinta, dan Perdamaian. Untuk mengenang John Lennon mari kita nyanyikan bersama lagu Imagine: IMAGINE Imagine there's no heaven It's easy if you try No hell below us Above us only sky Imagine all the people living for today Imagine there's no countries It isn't hard to do Nothing to kill or die for And no religion too Imagine all the people living life in peace You, you may say I'm a dreamer, but I'm not the only one I hope some day you'll join us And the world will be as one Imagine no possessions I wonder if you can No need for greed or hunger A brotherhood of man Imagine all the people sharing all the world You, you may say I'm a dreamer, but I'm not the only one I hope some day you'll join us And the world will live as one *** 8 Desember 2012 Dini hari di tepi laut

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline