Lihat ke Halaman Asli

Nuning Sapta Rahayu

Guru Pendidikan Khusus/Narasumber GPK/Narasumber Praktik Baik IKM

Orang Tua Perlu Tahu: Perbedaan serta Cara Mengatasi Speech Delay & Language Delay

Diperbarui: 27 Januari 2025   05:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Perkembangan kemampuan berbicara dan berbahasa merupakan tonggak penting dalam tumbuh kembang anak. Namun, tidak semua anak mencapai milestone ini pada waktu yang sama.

Sebagai seorang praktisi spesialisasi pendidikan khusus selama puluhan tahun lamanya, tentunya telah menemui berbagai kasus keterlambatan perkembangan serta memberikan ragam intervensi kepada anak.

Beberapa anak mungkin mengalami keterlambatan, yang sering disebut sebagai speech delay dan language delay. Meskipun terdengar serupa, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan, yang penting dipahami oleh orang tua agar dapat memberikan dukungan yang tepat.

Apa Itu Speech Delay dan Language Delay?

Speech delay adalah keterlambatan dalam kemampuan menghasilkan suara atau kata-kata. Anak dengan speech delay umumnya memahami bahasa dengan baik tetapi kesulitan mengucapkan kata-kata dengan jelas atau sesuai dengan usianya.

Contohnya, seorang anak usia dua tahun yang seharusnya sudah dapat mengatakan beberapa kata bermakna hanya mengeluarkan bunyi atau mengulang kata tertentu.

Berbeda dengan speech delay, language delay merujuk pada keterlambatan dalam memahami dan menggunakan bahasa untuk berkomunikasi. Anak dengan language delay mungkin memiliki kosakata yang sangat terbatas, sulit menyusun kalimat, atau bahkan tidak memahami apa yang orang lain katakan.

Menurut dr. Gia Pratama, seorang dokter anak, "Speech delay lebih berfokus pada masalah teknis berbicara, sedangkan language delay melibatkan kemampuan kognitif anak dalam memahami dan merespons bahasa.

Keterlambatan ini tidak hanya berdampak pada komunikasi sehari-hari tetapi juga memengaruhi aspek lain dari perkembangan anak seperti interaksi sosial, prestasi akademik serta kesejahteraan emosional.

Anak dengan keterlambatan berbicara dan memahami bahasa sering kesulitan berinteraksi dengan teman sebaya karena kurangnya kemampuan mengekspresikan diri. Hal ini dapat membuat mereka menarik diri atau merasa frustrasi.

Pada usia sekolah, anak dengan language delay mungkin kesulitan mengikuti instruksi guru atau memahami materi pelajaran, yang dapat memengaruhi prestasi akademis mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline