Lihat ke Halaman Asli

Nuning Sapta Rahayu

Guru Pendidikan Khusus/Narasumber GPK/Narasumber Praktik Baik IKM

Kodependensi: Antara Bukti Cinta, Dedikasi dan Perilaku Tidak Sehat

Diperbarui: 22 Januari 2025   10:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Pernahkah kita melakukan sesuatu yang sebenarnya bukan menjadi tugas kita? Membantu karena besarnya rasa sayang, tidak enak untuk menolak atau memang ingin terlihat kompeten sementara "sebenarnya" kita sendiri masih punya banyak tugas yang perlu diselesaikan?

Yuk kenali apa itu kodependensi dan mulai jalin hubungan yang lebih sehat !

Apa Itu Kodependensi?
Kodependensi, atau co-dependency, adalah pola perilaku di mana seseorang terlalu terlibat dalam urusan atau tanggung jawab orang lain hingga melampaui batas perannya. 

Perilaku ini sering dianggap sebagai bentuk cinta, perhatian, atau dedikasi, tetapi sebenarnya dapat berdampak buruk pada hubungan, kesehatan mental, dan produktivitas.

Perilaku ini tidak hanya terjadi dalam hubungan keluarga, tetapi juga di lingkungan kerja, tempat kodependensi sering kali muncul dalam bentuk pengambilan tanggung jawab yang berlebihan terhadap tugas orang lain.

Lalu mengapa kodependensi terjadi? Berikut beberapa faktor penyebabnya:

  1. Budaya "Tidak Enak Hati"
    Baik dalam keluarga maupun di tempat kerja, kodependensi sering muncul karena rasa tidak enak untuk menolak. Misalnya, ibu yang mengerjakan PR anaknya karena kasihan, atau karyawan yang selalu menyelesaikan tugas rekan kerjanya agar tidak terlihat "tidak peduli."

  2. Pola Manipulasi yang Tidak Disadari
    Orang dengan perilaku kodependensi sering menjadi target manipulasi, baik oleh pasangan, anak, atau rekan kerja. Mereka terus-menerus merasa bertanggung jawab atas kebutuhan atau masalah orang lain.

  3. Keinginan Terlihat Kompeten
    Di dunia kerja, kodependensi sering muncul dari ketakutan terlihat tidak kompeten. Beberapa orang rela memikul tanggung jawab tambahan untuk menjaga reputasi mereka, meski itu di luar tugasnya.

Jika dibiarkan terus terjadi kita akan kehilangan batasan diri, kelelahan secara fisik dan psikis serta berbagai dampak lainnya? 

Berikut adalah dampak kodependensi berdasarkan analisis dari berbagai sumber:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline