Pernahkah kita melakukan sesuatu yang sebenarnya bukan menjadi tugas kita? Membantu karena besarnya rasa sayang, tidak enak untuk menolak atau memang ingin terlihat kompeten sementara "sebenarnya" kita sendiri masih punya banyak tugas yang perlu diselesaikan?
Yuk kenali apa itu kodependensi dan mulai jalin hubungan yang lebih sehat !
Apa Itu Kodependensi?
Kodependensi, atau co-dependency, adalah pola perilaku di mana seseorang terlalu terlibat dalam urusan atau tanggung jawab orang lain hingga melampaui batas perannya.
Perilaku ini sering dianggap sebagai bentuk cinta, perhatian, atau dedikasi, tetapi sebenarnya dapat berdampak buruk pada hubungan, kesehatan mental, dan produktivitas.
Perilaku ini tidak hanya terjadi dalam hubungan keluarga, tetapi juga di lingkungan kerja, tempat kodependensi sering kali muncul dalam bentuk pengambilan tanggung jawab yang berlebihan terhadap tugas orang lain.
Lalu mengapa kodependensi terjadi? Berikut beberapa faktor penyebabnya:
Budaya "Tidak Enak Hati"
Baik dalam keluarga maupun di tempat kerja, kodependensi sering muncul karena rasa tidak enak untuk menolak. Misalnya, ibu yang mengerjakan PR anaknya karena kasihan, atau karyawan yang selalu menyelesaikan tugas rekan kerjanya agar tidak terlihat "tidak peduli."Pola Manipulasi yang Tidak Disadari
Orang dengan perilaku kodependensi sering menjadi target manipulasi, baik oleh pasangan, anak, atau rekan kerja. Mereka terus-menerus merasa bertanggung jawab atas kebutuhan atau masalah orang lain.Keinginan Terlihat Kompeten
Di dunia kerja, kodependensi sering muncul dari ketakutan terlihat tidak kompeten. Beberapa orang rela memikul tanggung jawab tambahan untuk menjaga reputasi mereka, meski itu di luar tugasnya.
Jika dibiarkan terus terjadi kita akan kehilangan batasan diri, kelelahan secara fisik dan psikis serta berbagai dampak lainnya?
Berikut adalah dampak kodependensi berdasarkan analisis dari berbagai sumber: