Lihat ke Halaman Asli

Nuning Sapta Rahayu

Guru Pendidikan Khusus/Narasumber GPK/Narasumber Praktik Baik IKM

Cara Efektif Hadapi Tantrum Anak dengan Tenang

Diperbarui: 2 Januari 2025   22:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Tantrum adalah ledakan emosi yang biasanya terjadi pada anak-anak, terutama balita. Mereka bisa menangis, berteriak, bahkan berguling-guling di lantai. 

Tantrum sering terjadi ketika anak merasa frustrasi karena tidak bisa mengungkapkan apa yang mereka inginkan atau butuhkan.

Orang tua, guru, dan pengasuh menjadi pihak yang paling penting dalam menangani tantrum. Interaksi mereka yang penuh kesabaran dan pemahaman dapat membantu anak melewati fase ini dengan lebih baik.

Tantrum bisa terjadi di mana saja: di rumah, sekolah, atau bahkan di tempat umum. Situasi dan lokasi tidak membatasi ledakan emosi anak.

Tantrum biasanya muncul saat anak merasa lelah, lapar, atau menghadapi situasi yang tidak mereka pahami. Misalnya, ketika permintaan mereka tidak dipenuhi atau ketika mereka menghadapi aturan baru.

Tantrum terjadi karena anak belum sepenuhnya mampu mengelola emosi mereka. Kurangnya kemampuan komunikasi juga menjadi salah satu pemicu utama.

Bunda, mencegah tantrum lebih mudah daripada mengatasinya. Beberapa langkah pencegahan yang efektif diantaranya:
1. Pastikan kebutuhan dasar terpenuhi. Anak yang kenyang dan cukup tidur cenderung lebih tenang.
2. Berikan pilihan sederhana. Hal tersebut membantu anak merasa memiliki kontrol, misalnya, "Kamu mau jus apel atau jeruk?"
3. Kenalkan rutinitas Kepada anak. Anak yang tahu apa yang diharapkan dari mereka akan merasa lebih aman.

Lalu bagaimana Mengatasinya Saat Terjadi?
1. Tetap Tenang ya bunda, hindari berteriak atau marah karena itu hanya akan memperburuk situasi.
2. Berikan Pelukan hangat. Pelukan seringkali menjadi cara ampuh untuk menenangkan anak.
3. Alihkan Perhatian anak, tawarkan mainan atau aktivitas lain untuk mengalihkan fokus mereka.

Bunda juga perlu mengajari anak mengelola emosi sejak dini. Setelah tantrum reda, ajak anak berbicara. Gunakan kata-kata sederhana untuk membantu mereka memahami perasaan mereka, seperti "Kamu marah tadi karena mainannya diambil, ya?" 

Ajarkan juga cara-cara sehat untuk mengekspresikan emosi, misalnya dengan berbicara,menggambar atau melakukan aktivitas yang disukai anak.

Melibatkan lingkungan memiliki peran yang cukup penting untuk menanggulangi tantrum yang terjadi. Bunda dapat mengajak anggota keluarga lain atau guru untuk bekerja sama dalam memahami pola tantrum anak. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline