Pembelajaran bahasa Inggris sering menjadi tantangan besar bagi siswa tunarungu karena keterbatasan media pembelajaran yang mendukung cara mereka memahami bahasa secara visual. BAR Series hadir untuk menjawab tantangan tersebut dengan pendekatan teknologi AR, yang tidak hanya membuat pembelajaran lebih menarik, tetapi juga lebih efektif dalam meningkatkan pemahaman konsep.
BAR series merupakan kombinasi Buku Bilingual dan Kartu Kosakata Terintegrasi Teknologi Augmented Reality untuk Mendukung Pembelajaran Bahasa Inggris Siswa Tunarungu.
BAR series dibuat dengan menggunakan canva dan platform AR Web WorldCAST. Melalui Canva, teks deskriptif bilingual sederhana dibuat ke dalam format buku dan kartu kosakata dengan desain dan warna menarik.
Objek AR 3D dan bahasa isyarat terkait objek kemudian diintegrasikan melalui platform WorldCAST. Dalam hal ini, objek yang telah dibuat dengan paint 3D dan diunggah ke sketchfab kemudian dipanggil melalui sebuah marker melalui WorldCAST.
Media ini bertujuan membantu siswa tunarungu mempelajari bahasa Inggris dengan pendekatan interaktif, visual, dan menyenangkan. Kombinasi buku berbahasa ganda dan kartu kosakata yang divisualisasikan secara digital memberikan pengalaman belajar yang lebih mendalam dan kontekstual.
BAR Series merupakan hasil praktik baik yang dibuat dengan latar belakang adanya kesulitan peserta didik tunarungu dalam memahami kosakata abstrak serta berbagai objek yang belum ditemui atau diketahui.
BAR series dikembangkan dengan memanfaatkan akun belajar id dan fasilitas yang tersedia di sekolah. Hampir tidak ada pembiayaan yang dikeluarkan dalam pembuatannya. Dengan pengalaman di bidang pendidikan khusus, saya berupaya menghadirkan inovasi untuk memecahkan tantangan dalam pembelajaran bahasa Inggris bagi siswa yang mengalami kesulitan pendengaran.
Melalui BAR Series siswa diharapkan mengalami pembelajaran yang lebih interaktif dan menyenangkan. Mereka dapat mengamati langsung ojek AR 3D saat membahas objek atau teks yang tertera dalam buku.
Dalam implementasinya, guru juga melaksanakan diferensiasi pembelajaran. Setelah selesai membahas, mengamati objek dan mendiskusikannya bersama, guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk memilih objek yang diminati untuk dianalisis lebih lanjut.
Peserta didik dengan minat/ketertarikan yang sama dapat mengamati objek AR 3D bersama. Dalam prosesnya mereka dapat saling berbagi pendapat dan berdiskusi mengenai objek yang diamati. Hal tersebut tentu saja menumbuhkan kemampuan kolaborasi dan interaksi nya
Walau peserta didik memiliki kesempatan untuk memilih objek serta berdiskusi bersama. Mereka memiliki kewajiban untuk mengisi Lembar Kerja secara mandiri.