Lihat ke Halaman Asli

Nastiti Cahyono

karyawan swasta

Optimalisasi AI untuk Memperkuat Kebangsaan Kita

Diperbarui: 27 Juli 2024   13:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

JPNN- Teroris dan aparat

Penemuan computer kemudian diikuti oleh penemuan internet oleh pada sains, membuat dunia menghadapi revolusi digital. Revolusi digital adalah gelombang besar perubahan yang mengubah banyak hal di dunia sekitar dua dekade terakhir dan terus berkembang sampai sekarang.

Transformasi digital ini membuat banyak hal berubah termasuk banyak aspek dalam kehidupan kita. Jika dulu kita harus menunggu berhari-hari untuk mengikrim suatu kabar mellui surat, atau beberapa menit untuk mengirimkan fax. Jika kita juga kesulitan untuk mengirimkan gambar / visual secara cepat karena harus dilakukan manual, hal itu tidak lagi terjadi.

Transformasi atau revolusi digital ini membuat banyak hal melompat dengan fantastis. Visual tak usah ditunggu berhri-hari . Begitu juga kabar tk usah menunggu punya fax untuk mengetahui kabar orang di Seberang sana. Revolusi digital memungkinkan orang mengirim dan menerima dalam waktu yang bersamaan.

Transformasi itu kemudian berkembang salah satunya dengan lahirnya berbagai aplikasi. Aplikasi atau yang kita kenal sebagai Artificial Intelegence (AI) kini sudah berkembang sedemikian pesat dan nyaris sebagian besar manusia tergantung padanya. Bisa kita sebutkan disini adalah M Banking, lalu ada marketplace dimana ribuan toko online berantung pada aplikasi itu. Lalu saat kita menghadapi Covid 19, dunia pendidikan kita tergantung pda aplikasi tertentu agar para murid dapat mengikuti Pelajaran meski tidak bisa berangkat ke sekolah karena pendemi.   

AI menghadirkan kemudahan dalam banyak hal baik di bidang marketing, pendidikan, hiburan, perawatan kesehatan, dan penelitian ilmiah. Meski begitu ada beberapa resiko yang mengiringi revolusi yang sangat massif itu. Para hacker sering mengintai perkembangan teknologi. Mereka selalu punya cara atau celah untuk mengambil sesuatu (entah informasi maupun dana) dari pemilik sah.

Hal lain yang layak diwaspadai adalah penggunaan AI oleh kelompok teroris karenba bagi mereka, AI sangat bermanfaat bagi mereka. AI membantu mereka menyediakan konten, lalu menyebarkannya ke banyak simpatisannya. Persoalannya banyak dari konten itu direkayasa oleh para teroris itu. Kita bisa melihat saat IS merekrut simpatisannya untuk bergabung dengan mereka melawah pemerintah Suriah, banyak para simpatisan yang datang bergabung dengan ISIS karena konten yang mereka sebarkan melalui AI.

Inilah tantangan bagi kita. Seharusnya Ai kita pakai untuk memperkuat persatuan dan merawat semangat kebangsaan kita. Kita juga bisa mengoptimalisasi AI untuk memperkuat kebangsaan kita. Inilah yang harus kita lakukan dan tidak terjebak pada teknologi dan konten yang mendukung terorisme.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline