Lihat ke Halaman Asli

Nunik Indayani

Tenaga Pendidik

3.2. a.9 Koneksi Antar Materi - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

Diperbarui: 31 Mei 2022   10:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tujuan pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara adalah untuk menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Oleh karena itu, kita sebagai guru harus menjalankan salah satu peran kita yaitu sebagai pemimpin pembelajaran yang berpihak pada murid. Arti dari berpihak pada murid disini adalah kita harus mampu memperhatikan kodrat yang ada pada diri setiap anak karena sesungguhnya setiap anak tidak terlahir seperti kertas kosong dimana kita bisa mengisi dengan apapun. Seorang anak terlahir seperti kertas yang sudah ada isinya dan kita sebagai guru hanya tinggal menebali isi kertas tersebut. Pembelajaran yang berpusat pada murid berdampak kepada motivasi belajar murid karena mereka dapat belajar sesuai dengan kebutuhannya dan menjadi menyenangkan.

Sebagai guru kita dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Dalam pembelajaran berdiferensiasi kita merencanakan pembelajaran dengan memperhatikan kebutuhan dasar setiap siswa berupa kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar. Dengan memperhatikan hal tersebut dan menerapkan pembelajaran yang berdiferensiasi proses, konten, dan produk akan tercipta pembelajaran menyenangkan dan dapat menumbuhkan motivasi dalam diri siswa. Selain itu, penerapan budaya positif juga dapat mendorong siswa untuk selalu melakukan praktik baik disekolah maupun diluar sekolah.

Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa setiap pembelajaran maupun kegiatan yang dilakukan disekolah erat kaitannya dengan sarana prasarana maupun kondisi lingkungan sekolah. Kita sebagai guru harus mampu memanfaatkan kondisi lingkungan yang ada secara maksimal untuk dapat memaksimalkan pula pembelajaran. Oleh karena itu, di modul 3.2 ini kita belajar mengenai pemimpin dalam pengelolaan sumber daya. Di modul ini kita belajar bagaimana melihat segala hal dari sudut pandang yang positif. Pendekatan dengan melihat segala yang ada disekitar kita dengan sudut pandang yang positif disebut sebagai pendekatan berbasis asset.

Dengan pendekatan tersebut kita dapat memulai menganalisis hal apa yang ada dan dimiliki oleh sekolah untuk bisa di optimalkan. Mengembangkan budaya positif yang berdampak positif terhadap siswa juga dapat dimaksimalkan dengan pemanfaatan asset yang ada sehingga kita sebagai pemimpin pembelajaran dapat berfokus pada pemanfaatan sarana yang ada guna menunjang pembelajaran daripada mengeluh atas sesuatu yang belum dimiliki.

Saya pribadi merasa di modul ini kita di ajarkan untuk bersyukur dalam hidup. Melihat hal positif dalam diri untuk meningkatkan kompetensi lebih baik daripada bingung melihat kekurangan diri dan terus berpikiran negatif. Siswa sebagai pusat pembelajaran juga akan lebih dekat dengan tujuan yaitu memiliki profil pelajar Pancasila karena sudah didasari dengan pemikiran yang positif dalam diri mereka.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline