Lihat ke Halaman Asli

Pemberdayaan Ibu-ibu PKK RW 04 Mangunsari Gunungpati Melalui Pelatihan Pembuatan Kompos dan Ecoenzym

Diperbarui: 18 Juni 2023   21:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Tim Pengabdiaan Universitas Negeri Semarang (UNNES) sukses menyelenggarakan pelatihan Pembuatan Kompos dan EcoEnzim bagi Ibu-Ibu PKK RW04 Mangunsari Kecematan Gunungpati Kota Semarang yang dilaksanakan pada hari Minggu, 19 Juni 2023. Tim pengabdian terdiri dari lima orang dosen dari Fakultas MIPA UNNES yaitu Dr, Nuni Widiyarti, M.Si., Dr. Triastuti Sulistyaningsih, M.Si., Dr. Budi Astuti, M.Sc. Dr. Cepi Kurniawan, M.Si., satu orang dosen dari Fakultas Ilmu Keolahragaan yaitu Sungkowo, S.Pd., M.Pd. Selain tim dosen, pengabdian ini juga dibantu oleh seorang teknisi Yuan Meylia Rosanti, S.Si dan empat mahasiswa program studi Kimia dan Pendidikan Kimia FMIPA UNNES.

Kegiatan pengabdian ini dikemas dalam kegiatan pelatihan, praktik, monitoring dan evaluasi sampai dengan dihasilkan produk berupa kompos dan ecoenzim. Kegiatan pelatihan dilakukan secara luring yang diikuti oleh sekitar 25 ibu-ibu PKK RW04 Mangunsari. Pada acara pembukaan, sambutan yang pertama diberikan oleh Pak Ahmad Abdul Haris selaku ketua RW 04. Beliau menyampaikan ucapan terima kasih kepada tim pengabdian UNNES, telah memberikan pelatihan pembuatan kompos dan ecoenzim bagi Ibu-Ibu PKK RW04, sebagai suatu usaha pembedayaan perempuan dalam mengatasi permasalahan sampah yang ada khususnya sampah rumah tangga. 

Beliau berharap, kedepannya Ibu-Ibu PKK RW04 Mangunsari akan mendapatkan manfaat dari kompos dan ecoenzim yang dihasilkan sebagai bahan usaha sehingga mampu menghasilkan uang dari kegiatan yang dilakukan tersebut. Hal yang sama juga disampaikan oleh Ibu Lurah Mangunsari, Ibu Nining Haryaningsih, S.H., yang menyampaikan bahwa kegiatan pengabdian ini sangat diapresiasi dan sangat membantu bagi Ibu-Ibu dalam mengembangkan kemampuan diri Ibu-Ibu dalam mengelola sampah rumah tangga. Beliau juga mengungkapkan, bahwa kegiatan ini juga sebagai bentuk Kerjasama UNNES dengan masyarakat disekitar kampus, untuk memberikan manfaat secara nyata. 

Beliau juga berharap kegiatan yang sama juga bisa dilakukan di RW-RW yang lain yang ada di Mangunsari sehingga akan lebih banyak aksi nyata yang dilakukan Ibu-Ibu rumah tangga dalam menanggulangi sampah rumah tangga. Terakhir sambutan diberikan oleh ketua LPMK Mangunsari, Bapak Gianto, S.E., yang menyatakan bahwa kegiatan pengabdian tim UNNES sangat berguna dan bermanfaat bagi Ibu-Ibu PKK RW04 Mangunsari. 

Selain itu, kegiatan pelatihan pembuatan kompos dan ecoenzim ini juga sebagai dukungan terhadap program Urban farming yang digalakkan oleh walikota semarang, Ibu Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu, M.Sos. Diharapkan melalui pelatihan ini, Ibu-Ibu PKK RW 04 Mangunsari dapat mempraktikannya dan menjadi pioneer dalam mensukseskan program Urban farming di kota Semarang tersebut.

Pelatihan diawali dengan pemberian motivasi tentang pentingnya pengolahan sampah rumah tangga sebagai Upaya dalam menjaga lingkungan dan menyelamatkan bumi ini yang disampaikan oleh Dr. Nuni Widiyarti, M.Si. Materi mengenai bagaimana membuat kompos dan Ecoenzim disampaikan oleh Dr. Triastuti Sulistyaningsih, M.Si. Setelah materi selesai diberikan, dilanjutkan dengan praktik pembuatan kompos yang dilakukan secara bersama-sama, memasukan sampah daun kering, sisa sayuran, sisa buah-buahan kedalam compost bag yang berukuran 20 liter. 

Setelah semua bahan masuk kemudian diberikan bakteri komposter yang membantu proses pembusukan. Terakhir menutup, compost bag untuk menunggu sampai kompos berhasil dibuat selama kurang lebih 2 bulan. Pelatihan kedua berupa pembuatan ecoenzim dari sampah kulit buah-buahan. Untuk pelatihan ini, Ibu-Ibu PKK RW04 Mangunsari dibagi menjadi 5 kelompok, dengan tiap kelompok beranggotakan kurang lebih 4-5 orang. Setiap kelompok diberikan wadah (toples) sebagai tempat ecoenzimnya, gula merah, sisa kulit buah-buahan dan air dengan perbandingan 1:3:10. 

Proses pembuatan, semua bahan di potong kecil-kecil untuk mempermudah proses fermentasi, kemudian dimasukan di wadah yang sudah disiapkan, kemudian semua bahan dimasukan dan diaduk kemudian ditutup. Ecoenzim akan dapat dipanen setelah 3 bulan fermentasi, dimana dalam 2 minggu pertama, setiap hari wadah harus dibuka untuk mengeluarkan gas hasil fermentasi. Setelah 2 minggu tersebut, maka proses gas akan berhenti dan kita tunggu waktu panen ecoenzim tersebut. Kegiatan ini didampingi oleh semua tim pengabdian UNNES dalam membantu praktik pembuatan kompos dan ecoenzim berjalan lancer dan berhasil.

Setelah pelatihan dan praktik pembuatan kompos dan ecoenzim selesai dilakukan, tim peneliti membagi angket mengenai kegiatan pengabdian, untuk mengetahui bagaimana pemahaman peserta pelatihan dan bagaimana respon peserta terhadap pelatihan yang dilakukan. Angket tersebut dibagikan melalui googleform, sehingga memudahkan peserta dalam pengisian dan memudahkan tim pengabdian dalam mengumpukan data. Terakhir kegiatan pengabdian ditutup dengan diskusi untuk kegiatan selanjutnya mengenai monitoring dan foto Bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline