Assalamualaikum. Wr. Wb.
Hallo semua,, kali ini saya akan memaparkan mengenai pembahasan yang terkait dengan "Evaluasi program BK"
Simak yaaa..
Pada hakikatnya BK atau Bimbingan dan Konseling menjadi bagian yang penting dalam pendidikan, serta tingkat keberhasilan dari BK yaitu dengan melihat berjalannya sebuah kegiatan maupun program yang sudah terstruktur. Namun, lingkup BK tidak hanya untuk itu saja tetapi disini BK juga membutuhkan adanya evaluasi program BK dalam mengetahui seberapa jauh keberhasilan yang telah tercapai tersebut atau jika program tersebut belum terealisasikan maka dengan adanya evaluasi proram BK ini maka akan membantu dalam membenahi progra --- program tersebut.
Lalu, adapun pengertian Evaluasi yaitu sebuah proses dalam menentukan nilai atau jumlah sesuatu melalui penilain yang dilakukan dengan seksama. Dengan kata lain, bisa dikatakan bahwa dalam menilai program Bimbingan di sekolah, kita harus dapat menentukan bagaimana baik dan efektifnya program Bimbingan tersebut dalam membantu murid baik dari segi mengembangkan aspek-aspek fisik, mental, dan perasaannya sesuai dengan kematangan jiwa, pengalaman dan lingkungannya.
Sedangakan pengertian program sendiri yaitu Program adalah unsur pertama yang harus ada demi terciptanya suatu kegiatan. Jadi untuk pengertian evaluasi program BK sendiri merupakan suatu proses pemberian penilaian terhadap keberhasilan program bimbingan dan konseling yang dilakukan dan dapat dijadikan dasar untuk membuat keputusan. Nah, tujuan dari evaluasi program BK sendiri yaitu mulai dari untuk menganalisa kelebihan dan kekurangan dari program BK yang telah diselenggarakan serta dapat berupa hasil yang telah dicapai murid dalam pelajaran membaca, berhitung atau dalam pelajaran lainnya atau dalam mengembangkan watak dan sebagainya.
Dalam lingkup ini terdapat dua kriteria dalam pelaksanaan evaluasi program bimbingan dan kosneling yaitu dengan ciri eksternal dan ciri internal.
Adapun beberapa ciri eksternal sebagai berikut:
- Terdapat seorang tenaga ahli bimbingan untuk setiap 250-300 siswa, dengan alasan bahwa rasio ini pada umumnya memungkinkan konselor sekolah
Semua tenaga bimbingan mempunyai kualifikasi yang memadai dalam hal pendidikan prajabatan di bidang bimbingan dan konseling. - Terdapat sistem kartu pribadi yang memuat secara relevan tentang setiap siswa, yang dikelola dengan baik.
- Terdapat banyak sumber informasi pendidikan dan jabatan yang lengkap, mudah untuk di manfaatkan dan secara berkala diperbarui.
Selain ciri --- ciri eksternal, adapun ciri --- ciri internal dari kriteria evaluasi program sebagai berikut:
- Program bimbingan bersumber pada kebutuhan-kebutuahn siswa yang nyata dan realistis, dengan mengingat tugas-tugas perkembangan untuk rentang umur tertentu dan keadaan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat pada saat sekarang.
- Terdapat keseimbangan yang wajar antara layanan-layana bimbingan, dengan mengingat kebutuhan objektif siswa manakah yang sebaiknya dilayani melalui layanan bimbingan tertntu.
- Stabilitas pelayanan bimbingan kepada siswa terjamin sehingga mundurnya salah seorang tenaga bimbingan tidak mengakibatkan kegoncangan dan posisi yang kososng segera dapat diisi.
Nah, selanjtnya dalam pelaksaan evaluasi program BK juga terdapat beberapa metode atau teknik yang digunakan antara lain:
- Metode survey,
Metode survey yang diterapkan untuk mendapatkan data mengenai lingkungan yang di dalamnya terdapat program bimbingan harus beroperasi, pengelolahan program bimbingan, maupun terkait sikap. Nah, terkait dengan survey tentang sikap ini juga mencakup pandangan alumni terhadap pelayanan bimbingan yang mereka terima ketika masih terdaftar sebagai siswa di sekolah, maksudnya ialah untuk meneliti sikap, dan pandangan evaluative terhadap berbagai aspek program bimbingan yang relevan untuk mereka yang sudah lulus beberapa tahun yang lalu, contohnhya seperti pandangan tentang kelengkapan pelayanan bimbingan, pandangan terhadap manfaat yang diperoleh dari program bimbingan secara kelompok, khsuusnya bimbingan karier.
- Metode Observasi
Dalam metode observasi ini diadakan dengan pedoman rencana atau desain penelitian ilmiah dan menghasilkan data yang kurang terandalkan yang dibutuhkan suatu rencana terinci, yang mencakup berbagai perilaku siswa yang akan diamati, kapan akan diamati, oleh siapa akan diamati. Contohnya seperti perilaku : keterlibatan para siswa dalam kegiatan bimbingan di kelas; keseriusan siswa dalam mengerjakan tugas-tugas dalam rangka bimbingan karir. Dengan demikian, kegiatan observasi yang biasanya berlangsung dengan agak spontan dapat diangkat dari taraf evaluasi informal dan ditingkatkan menjadi kegiatan yang bermanfaatbagi evaluasi formal.
- Metode Studi Kasus