Sebelum saya menunaikan sholat isak secara berjamaah di mushola dekat rumah.
Saya sempatkan melihat perhitungan real count di website Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Seketika itu saya merasa kaget karena hasil perhitungan real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunjukan hal berbeda dari hasil quic count yang dilakukan oleh kebanyakan lembaga survey.
Pada real count tersebut menunjukan Anies-Muhaimin memperoleh 31,97% suara, Prabowo-Gibran 51,63% suara dan Ganjar-Mahfud 16,4% suara.
Kemudian saya mengatakan kepada istri bahwa kemungkinan Pilpres 2024 akan berlangsung 2 putaran jika melihat data real count Komisi Pemilihan Umum tersebut.
Setelah itu saya melanjutkan untuk menunaikan sholat isak di mushola dekat rumah.
Sepulangnya dari sholat isak saya kembali melihat perhitungan real count Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Saya agak kaget dalam waktu kurang dari 30 menit suara Anies-Muhaimin kembali ke 25,59% sedangkan Prabowo-Gibran 56,51% suara.
Saya sempat mencari informasi di beberapa media terkait keanehan tersebut namun tidak menemukan jawabanya.
Bahkan ketika saya melihat perhitungan real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) di salah satu media, Prabowo-Gibran masih unggul di angka 56,51% suara.