Lihat ke Halaman Asli

Agustian Deny Ardiansyah

TERVERIFIKASI

Guru yang tinggal di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Rapot Bukan Hanya Soal Nilai, Lalu Apa?

Diperbarui: 17 Desember 2023   09:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyerahan Rapot Secara Drive Thru (Sumber: Antara Foto/Raisan Al Farisi)

Ujian sumatif telah selesai dan waktunya peserta didik menunggu hasil dari apa yang telah mereka pelajari selama satu semester.

Dalam waktu menunggu itu, guru akan mulai sibuk mengoreksi ujian sumatif dan menginput nilai hasil belajar peserta didik.

Nilai hasil belajar diperoleh guru dengan menjumlahkan nilai sumatif dengan nilai formatif peserta didik yang diambil dari nilai pengetahuan dan keterampilan.

Melalui rumus tertentu, kumpulan nilai sumatif dan formatif dari hasil belajar peserta didik selama satu semester akan disatukan untuk mendapatkan nilai rapot peserta didik.  

Nilai rapot yang diakumulasikan dari nilai sumatif dan formatif peserta didik itu kemudian di input kedalam e-rapot untuk melihat hasil deskripsi dari setiap capain pembelajaran peserta didik.

Setelah semua hal itu selesai dikerjakan maka rapot bisa dicetak dan siap dilaporkan hasilnya kepada orangtua peserta didik.  

Kilas Balik Terkait Rapot

Ingatan kolektif saya tentang rapot adalah ketika saya duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), hal itu membekas karena setiap penerimaan rapot ibu saya akan mengayuh sepeda untuk datang ke sekolah.

Sampai di sekolah ibu saya langsung duduk paling depan sembari mendengarkan guru memaparkan rapot yang telah siap dibagikan.

Saya masih sangat ingat ketika itu selain guru menampilkan urutan nama-nama siswa yang mendapat peringkat 1 sampai dengan 10.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline