Lihat ke Halaman Asli

Agustian Deny Ardiansyah

TERVERIFIKASI

Guru yang tinggal di Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

Tips Menjaga Kesehatan Mental Guru di Akhir Semester

Diperbarui: 7 Desember 2023   16:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang guru SMA Negeri 1 Kabila mengawasi siswa yang melakukan ujian semester secara luar jaringan (luring) di rumah di Poowo Barat, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Selasa (9/6/2020). Sumber: ANTARA FOTO/ADIWINATA SOLIHIN via KOMPAS.com

Bulan desember bukan hanya penghujung tahun yang selalu menghadirkan kecerian, liburan, menjelajah tempat-tempat baru atau sekedar istirahat menghilangkan lelah.

Desember bagi guru juga merupakan ajang berjibaku dengan rutinitas yang sangat padat serta menguras tenaga dan pikiran.

Hal itu terjadi karena di setiap bulan desember guru akan menyiapkan soal ujian, melakukan koreksi, menginput nilai ujian ke raport dan membuat deskripsi sikap dari masing-masing siswa.

Tidak hanya itu, bagi guru yang mendapatkan tugas tambahan misalnya bendahara atau pengurus barang juga harus menyelesaikan laporan-laporan yang menumpuk untuk diselesaikan sebagai bagian dari pertanggungjawaban.

Belum tugas  administrasi serta lain sebagainya yang jika guru tidak mampu untuk menjaga ritemenya bisa dipastikan guru tersebut akan kelelahan dan berujung pada terganggunya kesehatan metal atau "kewarasan" guru.

Memang begitu adanya bagi guru, menjelang akhir semester satu atau tepatnya di bulan desember guru pasti memiliki beban tambahan yang dapat menguras tenaga dan pikiran selain harus mengajar di kelas.

Oleh karena itu untuk menjaga kesehatan mental guru agar tetap waras di akhir tahun ajaran semester satu atau bulan desember yang menguras tenaga dan pikiran tersebut, menurut saya yang juga seorang guru, maka guru harus melakukan tips-tips menjaga kesehatan mental sebagai berikut:

1. Saling Membantu dan Memahami Kondisi Sesama Guru

Jangan sibuk dengan urusan kita sendiri, namun kita harus peka dengan teman sejawat atau guru lain, hal itu dilakukan dengan dengan memahami kondisi yang sedang terjadi ketika tingkat kesibukan guru sedang pada fase puncak-puncaknya.

Hal tersebut dilakukan dengan saling membantu untuk meringankan tugas masing-masing guru sehingga timbul rasa empati dan simpati antara sesame guru yang memunculkan rasa tenang, nyaman serta tidak terburu-buru dalam mengerjakan suatu tugas karena guru merasa ada yang selalu membantu dan memhami kondisinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline