Akhir-akhir ini banyak video beredar yang menyentil tentang tontonan berkualitas bagi anak baik di tik-tok, youtube atau share video melalui whatsaap.
Video tersebut mengkritisi tentang tontonan di stasiun televisi atau media lain seperti youtube yang jauh dari tontonan berkualitas untuk anak-anak.
Perceraian, pacaran, film kekerasan, kartun berbau LGBT atau keluarnya "kata-kata kotor" seperti dalam tontonan youtube baik secara langsung atau tersirat.
Bahkan saya amati anak-anak kadang secara reflek mengatakan kata-kata kotor tersebut ketika sedang berkomunikasi atau lainnya yang kemudian dianggap biasa oleh temannya.
Miris, sesuatu yang harusnya tidak diucapkan menjadi suatu hal yang wajar dan biasa seperti kita menanyakan kabar kepada rekan atau kawan kita.
Belum sikap siswa ketika berhadapan dengan guru, gaya berpakaian atau gaya-gaya lainnya yang mengarah pada istilah lebay atau generasi strawberri yang juga karena tontonan.
Dimana jika hal itu terus dilakukan, bisa saja anak-anak disaat ini jauh dari nilai akhlak dan moral karena kurang berkualitasnya tontonan yang anak lihat.
Oleh karena itu penting bagi orangtua untuk dapat memilihkan tontonan berkualitas bagi anak untuk memberikan edukasi pada anak tentang hal-hal baik dari tontonan yang anak saksikan.
Bagaimana cara atau peran orangtua dalam memilihkan tontonan berkualitas bagi anak?
1. Memberi Teladan Bagi Anak