Sepanjang jalan yang saya lalui menuju sekolah sangat banyak terpampang bermacam baliho kontestan pemilu, ada dari partai A, B, C sampai dengan Z.
Pokonya sepanjang jalan itu sangat riuh dengan bermacam-macam baliho yang mengenalkan diri kontestan pemilu.
Ada yang menggunakan sorban, ada yang menggunakan hijab menutup badan, ada yang menggunakan peci, ada tangan mengepal, ada dengan tangan terbuka atau gambar berwarna-warni mencerminkan kebinnekaan.
Ada juga yang berucap maaf (saling merapat) bahkan ada yang menggunakan foto lima tahun yang lalu untuk dipasang di baliho.
Sangat kreatif, belum kata-kata yang ada di dalam baliho tersebut, dari motivasi, perjuangan, doa, harapan atau janji-janji yang melenakan pembaca.
Bahkan ada baliho ada yang menuliskan ......presiden for 2024, atau ......untuk semua, atau......bersama rakyat atau......merakyat dan bersahaja.
Untuk memikat hati rakyat semua bentuk kreatifitas visual terpampang jelas di setiap baliho para konsisten pemilu tersebut.
Namun, dari semua baliho yang terpampang di sepanjang jalan tersebut, sangat jarang atau bahkan nihil menyuarakan isu lingkungan.
Padahal isu lingkungan menjadi sangat penting untuk menapaki kehidupan di masa yang akan datang, bukan hanya janji soal pendidikan, ekonomi, sosial atau budaya.
Isu lingkungan juga harus menjadi poin penting untuk dihadirkan dalam setiap baliho para kontestan pemilu sehingga mampu menyuarakan perbaikan lingkungan di sekup paling kecil.