Lihat ke Halaman Asli

Nur Laili Rahmawati

Guru / Penulis

Setetes Embun Pagi Mengawal Rindu

Diperbarui: 21 Februari 2023   09:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi ini tak seperti biasanya 

Tatkala embun pagi enggan menyajikan sejuknya hati

Memaksa hangatnya mentari menukar gelap dan sepinya malam 

 

Hangatnya sinar sang surya yang perlahan mengusap dedaunan

Meresapi sejuknya embun pagi yang beranjak dan berlalu tanpa permisi

Sembari menitipkan rindu yang telah lama mengungkung hati

 

Beningnya embun pagi ini 

Menawarkan pesona yang hadir menawan rasa

Terangkai menjadi kalimat sempurna penuh makna

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline