Pekatnya malam perlahan menggantikan warna jingga
Meramu rembulan dipuncak cakrawala
Menghadirkan sepucuk rasa yang menawar dahaga
Hingga bayangmupun berpendar laksana bianglala
Aku terdiam sepi bertemankan sunyi
Saat goresan wajahmu menyeruak kembali
Membawa sekelebat rindu diantara nyanyian angin dimalam ini
Mengartikan sang waktu bahwa aku telah salah memilihmu
Duhai angin malam
Sampaikan salam rindu ini yang semakin menua
Membawa sepucuk rasa yang perlahan menguap
Menjadi penawar rasa yang lelah menjadi persinggahan