Lihat ke Halaman Asli

Nur Laili Rahmawati

Guru / Penulis

Teruntuk Sebuah Luka

Diperbarui: 1 September 2022   19:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok pribadi

Pekatnya malam perlahan menggantikan warna jingga

Meramu rembulan dipuncak cakrawala

Menghadirkan sepucuk rasa yang menawar dahaga

Hingga bayangmupun berpendar laksana bianglala


Aku terdiam sepi bertemankan sunyi

Saat goresan wajahmu menyeruak kembali

Membawa sekelebat rindu diantara nyanyian angin dimalam ini

Mengartikan sang waktu bahwa aku telah salah memilihmu


Duhai angin malam

Sampaikan salam rindu ini yang semakin menua

Membawa sepucuk rasa yang perlahan menguap

Menjadi penawar rasa yang lelah menjadi persinggahan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline