Desir angin senja yang mengantarkan mentari membali ke peraduannya
Membawa segumpal cerita yang pernah singgah di ujung rasa
Gelora yang pernah membuncah tanpa pernah mampu untuk membendungnya
Kini seakan menyeruak ke permukaan untuk mendapatkan perhatiannya
Kala rembulan malam hadir membawa cahaya yang temaram
Mengubah rasa berselimut biduk rindu menjadi sketsa yang kelam
Mengukir pelangi tanpa warna dilangit yang mulai malam
Menghadirkan seutas rindu yang perlahan mulai tenggelam
Hadirmu selaksa mentari yang menghangatkan sanubari
Kadang mampu menghangatkan dengan bias sinar yang menyinari
Tapi terkadang menghadirkan malam yang sunyi sepi menghampiri
Hanya berhiaskan bintang dan rembulan yang saling melengkapi
Aku disini diujung waktu
Pernah menunggumu tanpa pernah merasa ragu
Hadirmu laksana buluh perindu yang mampu mengobati luka kecilku
Meski adamu hanya semu dalam cawan yang membisu
Dan kini
Perlahan namun pasti
Kuhapus bayang dirimu dari indahnya lukisan dihati
Menghadirkan cerita tentang aku yang selalu setia menemani hingga malampun berganti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H