Lihat ke Halaman Asli

Mengonsumsi Ikan Meningkatkan Kecerdasan

Diperbarui: 19 Juni 2021   00:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Seseorang dapat dikatakan inteligen apabila ia mampu berpikir secara rasional, mampu memecahkan masalah, dan tindakannya terarah. Hal tersebut tidak muncul secara serta merta, tetapi mampu dibangun dari asupan gizi yang dikonsumsinya sehari-hari, tentunya dari makanan yang kaya akan zat-zat bermanfaat. Inteligensi dipengaruhi oleh dua faktor, yakni faktor bawaan dan faktor lingkungan. Asupan gizi termasuk ke dalam faktor lingkungan yang berperan dalam perkembangan otak terutama pada masa pertumbuhan.

Di era modern ini, banyak masyarakat yang lebih suka mengonsumsi junk food seperti piza, fried chicken, burger, mi instan, dan makanan yang rendah gizi lainnya. Kemunculan junk food juga menimbulkan kebiasaan ingin serba cepat dan praktis tanpa mau memperhatikan kandungan gizi juga dampak yang akan ditimbulkan bagi kesehatan. Banyak anak-anak yang jajan sembarangan dan membeli jajanan di pinggir jalan yang belum terjamin keamanannya. Kondisi tersebut sangat mengkhawatirkan, mengingat banyak sekali perilaku jahil para pedagang yang menambahkan zat kimia berbahaya seperti boraks, formalin, rhodamin B, pengawet, dan lain sebagainya. Terlebih lagi hal itu sering luput dari pengawasan orang tua.

Indonesia sebagai negara maritim tentu kaya akan hasil laut, seharusnya masyarakat Indonesia gemar mengonsumsi ikan sebab jenisnya yang sangat beragam dan mudah didapat. Akan tetapi, kondisinya menunjukkan sebaliknya, konsumsi ikan di Indonesia masih terbilang rendah meski mengalami peningkatan. Pada tahun 2020 konsumsi ikan di Indonesia mencapai 56,39 kg/kapita/tahun, meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan pada 2024 meningkat sebesar 6,11 kg/kapita/tahun yakni menjadi 62,50 kg/kapita/tahun. Berkaca pada negara maju seperti Jepang, masyarakat di sana terbiasa mengonsumsi ikan dalam jumlah banyak, dapat mencapai 80-100 kg/kapita/tahun. Jepang juga terkenal dengan makanan olahan dari ikan yang lezat seperti pada sushi dan sashimi

Pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Mentari Christ Riyandini, Etti Sudayarti, dan Albiner Siagian didapatkan fakta bahwa mengonsumsi ikan mampu meningkatkan kinerja otak dan prestasi siswa. Terdapat korelasi antara frekuensi konsumsi ikan dan jumlah ikan yang dimakan ternyata berpengaruh pada prestasi belajar dan kecerdasan siswa SD Swasta Bridgen Katamso II. Tidak hanya ikan laut saja yang kaya akan manfaat, tetapi juga ikan air tawar. Siswa yang sering mengonsumsi ikan memiliki nilai akademis dan IQ yang lebih tinggi dibanding siswa yang jarang makan ikan.

Ikan kaya akan protein dan lemak (minyak ikan) terutama asam lemak esensial termasuk omega-3 (yang termasuk omega-3 yakni asam linoleat, Eicosa Pentaenoic Acid [EPA]), dan Docosa Heksaenoic Acid [DHA]). Asam lemak esensial tidak dapat dibentuk sendiri di dalam tubuh sehingga harus didapat dari asupan luar, seperti dari ikan. Asam lemak esensial sangat memengaruhi kinerja otak, berperan dalam pembentukan sel-sel otak untuk meningkatkan kecerdasan. Ikan yang memiliki kandungan omega-3 relatif tinggi di antaranya ikan salmon, gindara, tuna, sarden, makarel, dan tenggiri.

Selain rasanya yang lezat, ikan juga mudah didapat. Namun, beberapa orang tidak menyukai ikan karena baunya yang amis dan terdapat banyak duri, konsumsi ikan yang rendah juga disebabkan harganya yang cukup mahal. Saat ini makanan dari hasil olahan dari ikan sudah cukup bervariasi, seperti pempek, tekwan, bakso ikan, nugget ikan, otak-otak, dan lain sebagainya. Sudah sepatutnya konsumsi ikan perlu semakin digalakkan kepada masyarakat dengan membuat varian olahan baru dari ikan yang membuat masyarakat tertarik, dan yang tidak kalah penting perlunya edukasi kepada masyarakat betapa pentingnya kandungan gizi pada ikan yang dapat meningkatkan kecerdasan dan kemampuan berpikir.

REFERENSI

Junita, D., & Dari, D. W. (2019). PKM Gemar Makan Ikan untuk Kecerdasan Anak Sekolah di SDN 82/IV Sejinjang Kota Jambi. Jambi: Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK).

KKP RI. (2020). Retrieved from Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia: https://kkp.go.id/artikel/16451-2020-kkp-

Prameswari, G. N. (2017). Promosi Gizi terhadap Sikap gemar Makan Ikan pada Anak Usia Sekolah. Semarang: Journal of Health Education.

Riyandini, M. C., Sudayarti, E., & Siagian, A. (2014). Hubungan Konsumsi Ikan dengan Prestasi Belajar Anak di Sekolah Dasar Swasta Brigjend Katamso II Kecamatan Medan Marelan Kota Medan. Sumatra Utara: Jurnal Gizi, Kesehatan Reproduksi dan Epidemiologi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline