Lihat ke Halaman Asli

Bukan Kita yang Paling Kuasa di Bumi

Diperbarui: 27 September 2019   11:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kamu muak ketika orang lain bilang,
"Semangaat, pasti bisa!"
"Pasti ada jalannya kok."
"Sabar yaa."

Muak. Benar-benar muak.
Isi kepalamu menjerit-jerit menyangkal. Orang lain tak akan bisa mengerti apapun, orang lain tak akan bisa merasakan sakit, kecewa, dan keterpurukanmu.

Kamu marah. Sebab kamu amat menyadari dengan kawarasan yang penuh bahwa semua kegagalan, rintangan, hanya kamu yang bisa menyelesaikan. Kata-kata penyemangat itu seolah basi di telinga.

Kamu marah. Sebab kamu iri dengan pencapaian orang lain, kamu bertanya-tanya setelah ini akan ada masalah apalagi, setelah ini akan jatuh seberapa jauh lagi. Kamu benar-benar takut akan skenario semesta, mencari letak keadilan di sela-sela air mata.

Lantas kehidupan memberimu kesempatan lagi, sesuai janji. Semua lukamu dirawatnya hingga sembuh, semua kesedihan diganti kebahagiaan. Peperangan dalam hatimu telah berdamai dengan kenyataan.

Kamu semakin mengerti,
bukan kita yang punya kuasa di bumi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline