Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Nugraha Putra

Belajar nulis

Prof Syawal: Jadikan Rumah sebagai Sekolah, Optimalkan Strategi PJJ

Diperbarui: 27 Agustus 2020   23:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Prof Syawal: Jadikan Rumah sebagai Sekolah

Medan, (Analisa)
Sejak 1980-an, pendidikan Indonesia terbagi pendidikan formal, informal dan non-formal menjelaskan peran keluarga adalah lembaga pendidikan yang dideklarasikan resmi oleh pemerintah. Pendidikan di masa pandemi ini dinilai menegaskan kembali peran keluarga dalam menjalankan fungsi lembaga pendidikan sekaligus pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Demikian disampaikan Guru Besar Universitas Negeri Medan, Prof Dr Syawal Gultom, MPd pada forum penyusunan panduan optimalisasi peran orangtua dalam mendampingi anak belajar dari rumah yang digelar di Ruang Sidang A Biro Rektor Unimed Jalan Willem Iskander Medan, Jumat (7/8). Program ini inisiatif para kepala dinas pendidikan di Sumut yang meminta advokasi Unimed terkait rancangan PJJ dan optimalisasi peran orangtua mendampingi anak belajar dari rumah.

"Namun, dalam perjalanannya, peran keluarga sebagai lembaga pendidikan belum maksimal dilakoni. Maka di masa pandemi mengharuskan sekolah melakukan pembelajaran jarak jauh merupakan momentum sangat tepat menegaskan kembali peran keluarga atau rumah sebagai sekolah bagi anak-anak. Sekaligus menggugah dan mendorong orangtua untuk berperan aktif dalam pelaksanaan PJJ," urai Prof Syawal.

Tanpa sinergi rumah dan sekolah, jelasnya, PJJ tidak akan berjalan secara optimal. Bahkan sulit mencapai keberhasilan proses pembelajaran online yang dilakukan. 

"Memang kita akui, tingkat SD dominan arah pembelajaran pada tataran pembentukan karakter. Namun dengan kondisi pandemi menuntut kita harus  PJJ , jika proses pembelajaran didukung semua unsur yang melingkupi PJJ, seperti guru, orangtua dan siswa dapat bersinergi secara maksimal. Pastinya akan menghasilkan capaian pembelajaran yang sesuai harapan bersama," terangnya.

Langkah yang perlu diterapkan, jelas Prof Syawal yaitu melegalitasformalkan peran pendampingan orangtua dalam program, menyusun panduan siswa, orangtua dan guru tentang materi-materi ajar dari kurikulum yang diadaptasi dan melakukan monitoring dan evaluasi untuk perbaikan dan penyempurnaan yang terus menerus. 

Menyikapi pandemi yang tidak tahu kapan berakhirnya, maka Prof Syawal mengimbau terus bekerja untuk menjadikan rumah sebagai sekolah dan sebaliknya. "Jadikan rumah sebagai sekolah dan sekolah sebagai rumah, rumah sebagai pusat belajar, rumah sebagai pusat peradaban, rumah sebagai wahana bersemai dan lahirnya kreativitas dan inovasi, agar anak didik merasa nyaman dalam proses belajarnya," tukasnya.

Gagasan ini didukung Komisi E DPRD Sumut yang dihadiri Jafaruddin Harahap. Ia mendorong agar pemerintah kabupaten dan kota menyusun anggaran untuk program belajar dari rumah (BDR). Forum akademis ini diawali paparan Prof Sri Minda Murni, MS yang memaparkan beberapa hasil diskusi pendahuluan terkait pendidikan di masa pandemi.

Berbagai tahapan dilewati hingga forum ini terlaksana melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Forum ini juga dihadiri Goverment Relation Tanoto Foundation Rimbananto yang menjelaskan panduan orangtua dalam pendampingan BDR yang dapat dijadikan inspirasi. (amad)

BDR: Guru Besar Unimed, Prof Syawal Gultom bersama para narasumber dan pemangku kepentingan saat forum penyusunan panduan optimalisasi peran orangtua dalam mendampingi anak belajar dari rumah (BDR) di Unimed, Jumat (7/8).




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline