Seringkali kita tidak menyadari apakah obat-obatan yang dijual eceran secara massal di pasar tradisional atau warung kelontong pinggir jalan apakah sudah sesuai dengan standar yang berlaku menurut Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).
Ketika dilihat secara sekilas nampak aman dan dari segi kemasannya umum seperti yang diperjualbelikan di apotek atau toko obat yang bersertifikasi. Tiba-tiba mulai timbul pertanyaan apakah obat tersebut legal? Muncul kekhawatiran terutama para orang tua. Apakah selama ini mereka merasa sudah benar memberikan obat yang aman dan tepat untuk keluarga terutama untuk buah hatinya.
Seperti kita ketahui bersama beberapa tahun belakangan ini banyak pemalsuan obat yang terjadi dan dilakukan oleh banyak oknum. Mulai dari pemberian dosis vaksin yang hanya berisikan air, lalu yang sedang santer dibicarakan oleh pemberitaan di media massa yaitu penyebaran Pil PCC bahkan tidak sedikit menyasar pada anak-anak hingga menelan korban jiwa.
Melanjutkan pencanangan aksi gerakan yang telah diresmikan oleh Presiden Jokowi beberapa waktu lalu di Buperta, Cibubur Jakarta Timur maka pada Minggu (22/10) Badan POM RI kembali mensosialisasikan kepada masyarakat betapa bahayanya obat ilegal dan penyalahgunaannya.
BPOM hadir di tengah-tengah masyarakat di area Car Free Day (CFD), kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat untuk mengajak semua elemen masyarakat tanpa terkecuali secara bersama menyatukan sikap dan bertekad bulat memberantas serta memerangi Penyalahgunaan Obat dan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif (NAPZA).
"Tolak Penyalahgunaan Obat dan Napza"
Sama seperti sebelumnya acara ini turut dihadiri oleh Ketua BNN Jenderal Polisi Budi Waseso dan Kapolri Tito Karnavian beserta para wakilnya, para anggota dari Kongres Wanita indonesia (KOWANI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), serta para pelajar tingkat SekolahMenengah Atas (SMA) se Jakarta dan Mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi Farmasi di Jakarta.
Acara dimulai dengan Long March di sepanjang area CFD tepatnya di Jalan Imam Bonjol menuju ke Bundaran Hotel Indonesia lalu mengarah ke Sarinah Thamrin dan berputar kembali ke Bundaran HI.
Panggung hiburan dipersiapkan dalam rangka memberikan hiburan di akhir pekan dan memberi kesadaran kepada masyarakat akan pentingnya kesehatan terutama dalam mengonsumsi obat-obatan. Serta berupaya untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya menyalahgunakan obat dan NAPZA.
Selain itu juga dilakukan komitmen bersama berupa piagam dan plakat dari semua unsur baik itu pemerintah, asosiasi, organisasi, pelajar dan mahasiswa serta masyarakat yang hadir di lokasi untuk bersinergi memerangi penyalahgunaan obat dan napza tersebut.
Sebagai langkah awal mari kita aware dan mulai peduli pada hal yang terkait dengan obat-obatan.