Lihat ke Halaman Asli

Bambang Tri Mulyono, Penulis Buku "Jokowi Undercover" Menghirup Udara Bebas

Diperbarui: 19 Juli 2019   16:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: detik.com

Masih ingat di penghujung tahun 2016 ketika publik digemparkan dengan munculnya buku "Jokowi Undercover" yang dikarang Bambang Tri Mulyono dan berujung pidana untuknya. Saat ini ia bebas bersyarat sejak 1 Juli 2019 setelah menjalani dua pertiga masa tahanan dan pembinaan di lembaga pemasyarakatan.

"Iya, sudah bebas bersyarat," ucap Kalapas II-B Slawi, Agus Prakosa Senin (15/7/2019), seperti dikutip detik.com.

Diketahui sebelumnya, Bambang Tri divonis pengadilan tingkat pertama selama 3 tahun penjara. Bambang Tri sempat ingin mengajukan banding tetapi urung dilakukan sehingga putusannya berkekuatan hukum tetap alias inkrah.

Bambang Tri divonis pada 29 Mei 2017. Dia dijerat karena membuat buku Jokowi Undercover, yang dianggap berbau suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA). Bambang Tri saat itu didakwa melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, serta Pasal 207 KUHP tentang Penghinaan terhadap Penguasa.

Dilansir dari merdeka.com, (9/1/2017), penulis buku Jokowi Undercover, Bambang Tri Mulyono meraup Rp 45 juta dari hasil menjual 300 buku  dengan harga Rp 150 ribu.

Riwayat Bambang Tri Mulyono

Kakak dari Bambang Tri, Bambang Sadono, berkisah tentang masa kecil adiknya.

Bambang Tri Mulyono, lahir di tengah keluarga yang berprofesi sebagai wartawan. Selain dirinya, ayah dan dua kakaknya juga pernah berkecimpung di bidang jurnalis.

Sadono yang berstatus anggota DPD itu mengatakan, Bambang Tri senang membaca buku sejak belia. Ayah mereka yang pernah bekerja sebagai koresponden media massa dan pegawai negeri sipil di Departemen Penerangan sering membawa buku ke rumah.

Bambang Tri adalah anak bungsu dari enam bersaudara. Ia mulai menekuni jurnalistik saat kuliah. Sadono menjelaskan, adiknya pernah bekerja di media massa lokal di Semarang, Jawa Tengah, dan media berbahasa Jepang. Hingga membantu sejumlah anggota DPR menulis opini di media massa.

Alasan Membuat Buku "Jokowi Undercover"

"Saya menulis buku berdasarkan riset data," kata Bambang Tri, Jumat (23/12/2016) malam seperti dikutip merdeka.com.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline