Lihat ke Halaman Asli

Nugroho Endepe

Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Malmo Kota Penuh Kebun dan Taman

Diperbarui: 22 Juli 2024   06:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : https://id.wikipedia.org/wiki/Malm%C3%B6

Pengantar: Tulisan ini pernah dimuat di majalah SARTIKA, dlm rubrik travelling. Rasanya baru kemaren terjadi, sy ketemu dengan keluarga Swedish Indonesai Society; Ibu Nur di Lund, mbak Nina Hansson yang eks wartawati Warta Ekonomi, mbak Itje yang pinter menari, mbak silvi yg hobi masak serta wisata kuliner, ms kiki bimo bisnisman via internet, dan keluarga besar Indosweden. Berikut hasil lacakan saya terhadap kliping yg dipubish internet, sayangnya tdk dicantumkan nama penulisnya. 100 % saya jamin ini adalah tulisan saya, hak cipta melekat pd sya, namun silakan saja dikutip untuk kepentingan umum. 

Waktu berlalu sangat cepat, sudah berjarak 19 Tahun tidak terasa. Namun masih relevan kita ambil sisi menarik suasana lingkungan Malmo Sweden yang kaya kebun dan taman. 

Selengkapnya:

-----------

Enaknya Jadi Mahasiswa di Malmo, Swedia

Travel Story Mon, 14 Feb 2005 14:28:00 WIB

Tanggal 17 Januari 2004 yang lalu untuk pertama kalinya saya menginjakkan kaki di Eropa setelah melalui perjalanan yang cukup melelahkan selama lebih dari 13 jam dengan Singapore Airlines (SQ) melalui Surabaya Singapore- Kopenhagen, Demark.

Di Bandara Kopenhagen, saya dijemput mobil dari universitas untuk selanjutnya tinggal di Henrik Smith Residence, Disponentgatan Malmo, wilayah selatan dari negara Swedia, tetapi lebih dekal secara geografis dengan Denmark. Malmo sendiri adalah kota terbesar ketiga di Swedia dengan populasi penduduk lebih dari 265 ribu orang, luas wilayah 156 km2, tingkat kepadatan adalah 1700 orang per kilometer persegi. Kota besar Swedia lainnya adalah Stockholm dan Gotenburg. Jumlah total penduduk Swedia per Juli 2004 adalah hanya sebanyak 8,9 juta orang namun dengan pendapatan per kapita yang sangat besar yakni sebesar US $ 26.800 (per tahun per orang) atau setara Rp 241.200.000.

Bandingkan dengan negara kita yang berpenduduk 238,5 juta orang dengan pendapatan perkapita US $ 3200 atau Rp 28.800.000. Meski demikian, sejauh ini di mata saya tinggal di Indonesia terasa lebih nyaman karena suhu yang selalu hangat, dan budaya yang lebih kekeluargaan. Sementara di Malmo sebagaimana Eropa pada umumnya, kehangatan hanya dijumpai di Musim Panas (Summer) dimana kebanyakan sekolah libur selama 2 bulan (sekitar Juli - Agustus - September )dan banyak keluarga pergi berlibur.

MIRIP YOGYA

Keberadaan saya di Swedia, karena mendapat bea siswa dari the Sasakawa Fellowship/SOF (Ship & Ocean Foundation) di bawah bendera induk The Nippon Foundation, Jepang untuk melanjutkan studi Master of Science bidang Maritime Affairs spesialisasi Port Management di World Maritime University (WMU), Malmo, Swedia. Insya Allah saya akan berada di salah satu negara Skandinavia ini sampai dengan Oktober mendatang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline