Lihat ke Halaman Asli

Nugroho Endepe

Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Menghindari Selip Kata Nusantara

Diperbarui: 21 Januari 2022   09:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rakyat kecil tetap hidup tenang meski foto ini diambil Desember 2021 (Foto: Tom Blero) 

Nama ibu kota Nusantara sejatinya ya biasa saja. Yakinlah bahwa semua setuju. Bahwa itu diberinama langsung oleh Presiden Jokowi, ya itu pun hal yang biasa. Sebagaimana dulu nama Batavia, Betawi, Jakarta, dan lain sebagainya juga nama bisa ditentukan oleh satu orang.

Lantas apa yang perlu diantisipasi? 

Mungkin yang perlu diantisipasi adalah adanya kesamaan nama Nusantara dengan banyak hal atau tertentu.

Bis Nusantara adalah bis jalur Kudus Semarang, Semarang - Yogyakarta yang sudah lama terkenal. Jangan selip kata ini Bis hanya untuk Ibu Kota Baru. 

Islam Nusantara, bukan Islam di Ibu Kota Baru meskipun ya tidak mengapa dianggap demikian. 

Wawasan Nusantara dalam Penataran P4 atau Pancasila bukanlah wawasan tentang Ibu Kota Baru melainkan geopolitik sosial ekonomi budaya keamanan yang lazim dikenal sebagai ipoleksosbudhankam.

Universitas Dian Nuswantara adalah sebuah universitas di Semarang bukan Universitas Nusantara. 

Menurut saya sih, nama Nusantara sebagai ibu kota perlu ditambahi kata baru misalnya Nusantara Bersatu.

Jadi ibu kota Negara kita adalah Nusantara Bersatu.

Karena realitanya sampai sekarang upaya menyatukan itu masih terus dijaga dan diperjuangkan. Masih ada organisasi separatis atau teroris yang berusaha mencabik kesatuan Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline