Lihat ke Halaman Asli

Nugroho Endepe

Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Revolusi Mayat di Amerika Mengubah Jenazah Menjadi Pupuk Kompos, Amankah?

Diperbarui: 25 September 2021   08:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tampilan youtube: All people gonna die, ide kompsting mayat sudah ada di tahun 2016, direalisasikan di tahun 2019, trending 2020.  (dokpri) 

Revolusi peradaban manusia dalam teknologi penguburan manusia memasuki babak baru. Dulu sebagian manusia terobsesi untuk mengabadikan jenazah dengan pembalseman, atau dimumikan sebagaimana jenazah Raja Mesir Ramses atau Firaun yang bahkan diwartakan dalam kitab suci Al Quran.

Lantas bagaimana dengan era sekarang dimana tanah kuburan semakin langka?

Jangankah perkotaan, bahkan desa jauh di pelosok pun kadang ada keluhan kuburan semakin penuh, apalagi di era pandemi covid19 ini.

Meskipun wabah semakin berkurang, namun masalah mendasar tentang di mana manusia akan diakhirkan atau dikuburkan, menjadi pertanyaan sekaligus sebuah peluang bisnis besar; Manajemen Kuburan Manusia. 

Sandiego Hill, mungkin adalah kuburan mahal.

Taman Makam Pahlawan, lebih banyak untuk petinggi militer.

Maka, sebagian rakyat Amerika memilih cara yang bisa kontroversial dari perspektif agama, namun praktis dari sisi manusia: jenazah dijadikan pupuk kompos.

Bagaimana ceritanya?

LAHAN SEMAKIN TERBATAS

Banyak kota di seluruh Amerika Serikat kehabisan ruang untuk menguburkan almarhum. Beberapa pemakaman yang ditunjuk diprediksi akan kehabisan ruangan dalam satu atau dua dekade mendatang, sehingga sulit bagi keluarga untuk menguburkan orang yang mereka cintai di area yang sama. 

Salah satu alasan kepadatan kuburan ini adalah karena cara penguburan telah dilakukan selama bertahun-tahun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline