Lihat ke Halaman Asli

Nugroho Endepe

Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Dunia Ajaib Ada Kucing Memakan Anjing, kok Bisa?

Diperbarui: 10 September 2021   21:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

jatengtoday.com

"Dasar anjing" adalah umpatan yang doeloe mengerikan. Sekarang mungkin hanya dimaksudkan bercanda saja bisa berkata ah kau ini anjing dah. 

Begitulah nasib si anjing. Dicintai oleh komunitas tertentu, dijadikan makian oleh komunitas yang lain.

Parahnya, dijadikan lauk bagi penggemar daging anjing yang konon kenyal enak panas bagi tubuh dan disajikan rica-rica super pedes dengan tongsengnya yang gurih nikmat. Huwekkkkkk....

Anjing bagi muslim diharamkan karena termasuk binatang bertaring. Taring diasumsikan makannya bangkai, sehingga berbahaya bagi kesehatan. Dan jorok.

Bagi pecinta binatang, anjing juga haram dikonsumsi. Selain kasihan, juga bentuk perikebinatangan serta ada gerakan Pecinta Binatang yang menentang konsumsi hewan setia tersebut.

Semoga akan dipelihara (dokpri) 

Namun bagaimana jika kita berada di, misalnya, di Solo Jawa Tengah.

Dikenal sebagai sate jamu, rica-rica, sengsu alias tongseng asu, gule gug-gug, dan sebagainya. 

Anjing dijadikan lawuh alias makanan sehari-hari. 

Di Sulawesi Utara, bahkan ada pasar daging ekstreem termasuk tikus anjing kucing ular dan sebagainya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline