Lihat ke Halaman Asli

Nugroho Endepe

Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Belajar kepada Nokia: Padahal Kami Tidak Bersalah

Diperbarui: 8 September 2021   05:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Tuan Parlin

Kehidupan ada miripnya dengan bisnis. Selalu ada kompetisi saling berebut konsumen atau hanya sekedar saling perang periklanan. Promosi branding dan jika tidak kompetisi maka memang lebih baik sinergi, apalagi di era pandemi ini.

Di tengah carut marut pandemi, ada kasus yang menarik untuk diungkap. Tentang Nokia. Ingat ya, ini tentang Nokia, bukan Novia. Teman saya ada yang hobinya bergunjing dan mengatakan, "Kok membahas Novia, ada apa ya..."

Sontoloyo memang... hehehe... 

Lantas apa yang bisa dipelajari kepada Nokia?

Untuk membahas ini, saya secara khusus bertemu virtual dengan mitra strategic saya seorang motivator ulung. 

Tuan Parlindungan Marpaung. 

Saya sebelumnya juga sering bertemu dengan Tuan Parlindungan Marpaung, alumnus ITB dan Unpad yang terkenal sebagai motivator dalam banyak sesi pelatihan. 

"Bagaimana Tuan, apakah yang bisa kita pelajari dari pandemi ini?" tanya saya suatu ketika.

Tuan Parlindungan tampak tersenyum. 

Sambil penuh dengan yakin dan diksi yang selalu mantap, Tuan Parlin menjawab, "Tuan Nugroho, pandemi belum berakhir, namun hidup jangan pernah diakhiri, kita perlu untuk terus berusaha maju, meski terkadang ada saja yang akan menahan laju."

Saya sangat terkesan dengan pilihan kata dan kutipan-kutipan yang memang sangat bermakna.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline