Lihat ke Halaman Asli

Nugroho Endepe

Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Ada Dugaan Ketuban Pecah Dipukul Satpol PP tapi Kok Tidak Hamil?

Diperbarui: 17 Juli 2021   10:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

law.com

Mengikuti berita di tanah Nusantara memang dapat memancing kepala sibuk keras berpikir. Bagaimana mungkin ada wanita yang dikatakan hamil dan seketika ketuban pecah ketika ada pemukulan oleh aparat ketika ada operasi protokol covid19, dan ternyata secara medis sebenarnya wanita tersebut tidak dalam kondisi hamil?

Sebagaimana diwartakan banyak media, ada peristiwa pemukulan Satpol PP terhadap seorang perempuan di Gowa saat penertiban PPKM Darurat menyedot perhatian publik nasional.  Video yang beredar pun memang terkesan dramatis dan menyebabkan publik menaruh iba terhadap koran.

Dan di antara kekacauan itu, terdengar suara adanya ketuban yang pecah. Maka tudingan satpol PP telah berbuat kejam pun beredar. 

Memang akhirnya beredar kabar, perempuan yang dipukul itu sedang hamil. 

Namun ada pengakuan lain yang mengherankan telah muncul dari wanita korban pemukulan Satpol PP itu.

Wanita korban pemukulan Satpol PP Gowa Sulawesi Selatan yang terjadi  pada Rabu (14/7) malam itu bernama Amriana. 

Pengakuan Bu Amriana berkaitan dengan kondisi kehamilan menunjukkan adanya keunikan atau keanehan terhadap kondisi kehamilannya. 

Konon perutnya kembang kempis, kadang membesar seperti orang hamil sebenarnya,  tapi kadang juga kecil lagi sehingga seperti tidak dalam kondisi hamil. 

"Bisa buka semua FB saya, tiap bulan, tiap bulan, perut saya bagaimana, bagaimana. Kadang ini besar, sebentar agak kempis, sebentar besar, sebentar kempis," kata Amriana dalam video yang viral di media sosial seperti  yang sempat heboh pada  Jumat (16/7/2021). 

Kuasa hukum Amriana, Ashari Setiawan, membenarkan membenarkan pernyataan itu dan mengizinkan pernyataan Amriana itu dikutip.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline