Lihat ke Halaman Asli

Nugroho Endepe

Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Ketika Typus Menyerang di Tengah Pandemi

Diperbarui: 27 Juni 2021   18:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

salmon penuh gizi alternatif menu pandemi (dokpri)

Sekedar peringatan untuk kita semua bahwa di tengah pandemi ini hampir semua musuh kesehatan manusia mengintip dan mengibarkan kapak perang. Tidak ketinggalan penyakit typus yang sejatinya adalah penyakit baheula akibat kurang higienis makanan minuman yang masuk ke tubuh kita.

Lantas bagaimana mengatasinya? 

Yang jelas tetap periksa ke dokter. Tidak boleh menebak-nebak. Jika panas sudah terasa lebih dari 2 hari, waduh ya harus segera diobati.

Gejala panas demam bisa saja disangka positif covid.

Bedanya, kalau covid itu kehilangan indera perasa dan lidah tidak bisa mencecap rasa. Tengorokan kering dan ada sakit nyeri. Dada agak sesak seperti ditimpa gajah.

Maka ada kemungkinan itu covid19. Meski demikian, ya kuncinya periksa laboratorium.

Sedangkan jika perut mual sebah, mau muntah, panas dingin dengan keringin di dahi ketika malam hari, dan membaui makanan menjadi jengkel mual.., ada kemungkinan itu gejala typus.

Solusinya adalah ya ke dokter. Tidak ada pilihan.


Tidak mungkin era saat ini gejala typus atau covid, malah diperiksakan ke dukun atau paranormal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline