Lihat ke Halaman Asli

Nugroho Endepe

Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Kemenangan Iedul Fitri dan Hindari Menjadi 3 Golongan Merugi

Diperbarui: 12 Mei 2021   11:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

nu.or.id

Hari Kemenangan sebentar lagi tiba. Semua organisasi massa dan pemerintah telah menetapkan Iedul Fitri jatuh pada hari Kamis, 13 Mei 2021 sehingga hari ini adalah puasa hari ke-30 genap Ramadhan 1442 Hijriah. Lantas kemenangan dari apa ya sebenarnya? 

Secara khusus  Idul Fitri disebut hari raya kemenangan karena pada hari itu, shoimin dan shoimat  (orang yang berpuasa baik laki-laki maupun perempuan) dapat terlahir kembali sebagai orang-orang yang menang mengendalikan hawa nafsu setelah sebulan penuh berpuasa. Pada Ramadhan itu, kaum Muslim melakukan jihad akbar mengendalikan hawa nafsunya. Pertanyaannya adalah apakah semua sebulan penuh mampu berpuasa tanpa percikan hawa nafsu yang merusak pahala puasa? Benarkah kemenangan untuk semua orang?

Ya alhamdulillah inilah Hari yang Fitri. Hari yang suci dan disucikan menyambut kemenangan kaumyang berpuasa karena semata iman kepada Allah SWT. 

Dan janji Allah sesuai benar dengan apa yang ditetapkan dalam Hadist Qudsi bahwa "Allah Swt berfirman, puasa itu untukku dan Aku yang akan langsung mengganjarnya. Seseorang mengabaikan syahwat, keinginannya untuk makan dan minum hanya karena Aku. Puasa merupakan tameng. Ada dua kebahagiaan orang yang berpuasa: kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan ketika bertemu Tuhannya. Aroma mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dibandingkan wangi minyak Misik." (HR. Al-Bukhari)

Setidaknya ada 3 moralitas pembelajaran mengenai Hari Kemenangan Iedul Fitri ini.

(1) Simbolisasi Kemenangan 

Iedul Fitri 2021 adalah simbolisasi kemenangan bagi yang berpuasa. Bagi yang tidak berpuasa pun, juga kemenangan dalam kesabaran berinteraksi selama bulan puasa. Mungkin yang tidak berpuasa juga latihan sabar untuk tidak mengumbar suasana makan siang, karena komunitas di sekitar berpuasa. Artinya ia pun juga mengendalikan diri. Berpuasa apalagi selain menahan lapar dahaga dan hal lain yang membatalkan puasa, juga sabar untuk tidak merusak pahala puasanya sendiri dengan berperilaku yang tidak sesuai dengan ciri syariat orang berpuasa. 

Maka bagi yang berpuasa maupun tidak berpuasa, semua diuji kesabarannya.

Maka kemenangan Iedul Fitri adalah kemenangan bagi semua yang mampu menahan hawa nafsu konflik, bertikai, dan saling merusak. Semua diuji kesabarannya dan bagi yang berpuasa terlebih dia juga menahan lapar dahaga serta menghindari segala sesuatu yang membatalkan pahala puasa. 

Ramadhan menjadi barokah untuk semua. Iedul Fitri menjadi hari kemenangan untuk semua.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline