Ada iklan yang selalu muncul di bagian dari Kompasiana ini. Judulnya provokatif namun cenderung membodohi pembaca yakni Usia 55 Tahun dengan wajah bayi dia lakukan ini sebelum tidur. Ujung-ujungnya jualan produk dan mungkin dimaksudkan seperti oat awet muda atau awet bayi. Pertanyaannya, iklan itu untuk sekedar jualan atau ada maksud tertentu?
Sebab, jika memang ada nenek-nenek berusia 55 tahun dengan wajah bayi, berarti intelegensinya kayak bayi juga? Atau seakan-akan masih merengek-rengek balita atau bahkan bisa ngompol dengan pampers?
Iklan yang membodohi. Mungkin lain kisahnya jika usia 55 tahun dengan kulit kenceng kayak bayi. Tapi ya buat apa nenek-nenek mau punya kulit kayak bayi? Tidak ada gunanya.....
Apalagi ada iklan lain, seorang laki-laki terkejut melihat calon istrinya ternyata berusia 55 tahun padahal wajah seperti remaja.
Ya terkejut dunk, lhawong kalau lelaki menikahi wanita ya untuk berkeluarga punya anak bertumbuh kembang dan seterusnya.
Ada lagi yang lebih sadis dan ekstreem menjengkelkan: "Pada 3 Desember 2020 lalu, kejadian lucu terjadi di Jakarta. Saat mendaftarkan pernikahan, seorang pengantin pria muda untuk pertama kalinya melihat paspor calon istrinya dan menimbulkan kehebohan. Ternyata wanita itu tahun ini berusia 64 tahun. Vina sepanjang tahun ini menyembunyikan usianya dan berkata kepada Dirga bahwa dia baru berusia 29 tahun. Wajah dan fisik wanita itu benar-benar terlihat sangat muda dan pria itu bahkan tidak menyadari bahwa sang wanita berumur 2 kali lipat usianya."
Lha iya lah menikahi wanita usia 64 tahun?
Apalagi si wanita mengaku berusia 29 tahun. Bukankah itu kebohongan yang teramat nyata?
Sedangkan kalau wanita yang terlihat tua ketimbang usianya, atau kebalikannya terlihat lebih muda, semua tergantung dari sosialita dan tuntutan sosial di sekitarnya. Demikian juga terkait peran sosial karena punya komunitas yang berbeda.