Lihat ke Halaman Asli

Nugroho Endepe

Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Segera Berbuat Baik dan Hapus Keburukan dengan Amal Soleh

Diperbarui: 18 April 2021   14:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Amal soleh tanpa perhitungan untuk mengisi hidup dengan manfaat (Dok. Gembul)

Apakah manusia bisa bebas dari doa dan salah khilaf? Kayaknya gak mungkin ya... bahkan orang sebaik Admin Kompasiana saja yang sudah berusaha menampung semua tulisan, bisa dikejar oleh sindiran atau kritikan yang menganggap admin tidak adil. Nah, artinya bahkan orang baik pun bisa salah. Seperti mobil yang tidak pernah jalan saja, juga akan berdebu dan kotor, padahal tidak digunakan. Seperti manusia. Bahkan ketika manusia berdiam diri saja, ia bisa disalahkan dan dianggap salah.

Maka, untuk itulah bahwa semua manusia diwajibkan untuk terus berbuat baik yang diharapkan dapat menghapus keburukan yang bisa saja menimpa manusia. Misalnya berbuat baik, tapi suka dipuji. Namanya riya, jadi ingin dikenal sebagai orang baik. Waduh... bahkan berbuat baik saja bisa menjadi kurang baik jika kita tidak mengikuti tuntutan agama.

"Sebaiknya memang manusia belajar ikhlas, mukhlis,mukhlisin..., sehingga berbuat baik semata sebagai ujud ibadah kepada Allah SWT, "kata KH Mustain, S.Ag, Kepala KUA Bangkalan yang juga pegiat di Generasi Mengaji Bantul Gembul 8487 pada waktu pengajian ahad (18/4/2021).

Maka orientasi yang ada dalam diri manusia idealnya adalah orientasi akhirat, meskipun ini oleh sufi juga malah dianggap terlalu berhitung dengan ibadah.

Bakti Ahad Ramadhan Gembul (dokpri) 

"Namun bagi kita manusia biasa, ingin surga dan jauh dari neraka adalah hal wajar sehingga setiap perilaku kita selalu berusaha mengikuti tuntutan Rasulullah Muhammad SAW, dan menggapai ridho Allah, "imbuh KH Mustain sambil menceritakan riwayat seorang sufi yang membawa air dan api, ingin membakar surga dan ingin memadamkan neraka karena dianggap "menyesatkan"orientasi ibadah yang harusnya ikhlas menggapai ridho Allah.

"Neraka dan surga itu adalah makhluk ciptaan Allah, sehingga kita perlu kembali untuk menyandarkan diri ibadah semata menggapai ridho Allah, "pungkas KH Mustain sambil mengutipkan banyak ayat yang menjelaskan bahwa hidup mati adalah untuk ibadah kepada Allah SWT.

Acara dipandu oleh Nur Budi SHut dari Banyuwangi serta dibuka oleh Sunardi Siswomiharjo dengan dihadiri para pegiat Gembul lintas kota lintas provinsi sampai ke Madura.   (18.04.2021/Endepe) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline