Lihat ke Halaman Asli

Nugroho Endepe

Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Hidupku Penuh Keajaiban (4)

Diperbarui: 14 Maret 2021   20:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini bukan di Bali, melainkan Kalianda, Lampung Selatan (foto: liburanlampung.blogspot.com)

Saya pernah mengalami traveling paling ajaib dalam hidup ini. Bisa jadi demikian. Kalau toh dianggap biasa, ya mungkin biasa. Jika penasaran, silakan dicoba. Saya berangkat dari Banyuwangi, sampai di Surabaya dengan kereta api. Lantas, naik bis kota menuju Terminal Bungurasih. Membelah pulau Jawa, lewat darat saya sampai ke Merak penyeberangan Bakauheni - Merak Kalianda. 

Tujuan saya adalah Kalianda, Lampung Selatan. Pulangnya, saya naik bis jalan darat. Menyeberang kembali ke Jawa lewat Kalianda, menuju Banyuwangi. Tanpa jeda. Kepala saya sampai benjut-benjut karena ngantuk di perjalanan. Hampir sehari semalam lebih setengah. Sekitar 24 jam plus 10 jam an. Yang jelas dari ujung timur selatan pulau Jawa di Banyuwangi, dan sampai ujung pulau Jawa Barat Utara di Merak menyeberang ke Lampung Selatan.

Saya mengeluh ke saudara saya. Betapa saya sangat lelah menjalani ini. Sebab minimal sebulan sekali, saya harus menjalani itu. Lantas, saya dihibur dengan mengatakan, "jalani takdirmu, sekarang kelelahan oleh bus daratan, nanti engkau bisa terbang setiap saat membelah udara Nusantara tanpa biaya."

Apakah nasehat itu terbukti? Alhamdulillah... perjalanan hidup mengantarkan saya, pada suatu ketika, banyak traveling dan tanpa biaya karena kepentingan dinas. Dan lebih mengherankan, hari ini 14 Maret 2021, saya kembali travel dengan rute Surabaya - Jogja - Jakarta - Bandar Lampung. Seperti dejavu. Saya ada dinas terkait dengan Pengadilan Hubungan Industrial, di mana saya dijadikan sebagai saksi ahli dari pihak Asosiasi. Makanya saya membongkar banyak dokumen terkait sengketa perburuhan, hubungan industrial, sampai kepada dokumen manajemen dana pensiun. Belajar sampai bludreg, tapi senang. 

LAMPUNG BANYAK ELEPHANT 

Apanya yang unik dari Lampung? Selain saya pernah rute Banyuwangi - Kalianda pada tahun sekitar 2000-an awal, dengan naik bis, maka Lampung adalah kota yang mengesankan bagi hidup saya. Pakdhe-pakdhe saya adalah transmigran awal yang membuka salah satu daerah di Metro, Lampung. Sekarang jelas sudah semakin ramai dan menjadi kota. Kakak sepupu saya sempat menjadi Kepala Desa ya di zona transmigrasi Lampung.

Saya dengar cerita yang lucu tapi kok ya ada ngeri-ngerinya juga. Ketika itu, kalau saudara saya bersengketa di Lampung, maka ayah saya yang ketika itu masih bujang, diundang ke Lampung dan diminta membawa senapan. Cukup hanya berkeliling dengan seragam militer, dan sekali tempo menunjukkan senapan di depan pihak yang bersengketa, maka kedamaian akan diperoleh. Ayah saya, menjadi pahlawan keluarga mendamaikan banyak pihak dengan seragam militernya.

Mendarat di negeri Banyak Elephant (Dokpri)

Lampung juga sering jadi bercandaan di keluarga saya. Misalnya apa beda Lampung dengan Palembang dari sisi plat nomornya?

Palembang BG, kalau Lampung BE. Lantas apa hubungannya? Katanya Palembang adalah banyak gajah, karena gajahnya belum bersekolah. Begitu bersekolah di Way Kambas Lampung, maka gajahnya jadi pinter bahasa Inggris, makanya plat nomor orang lampung adalah BE, Banyak Elephants.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline