Lihat ke Halaman Asli

Nugroho Endepe

Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Sepo Sepi Lir Sepah

Diperbarui: 18 Februari 2021   05:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepi saatnya muhasabah diri (Foto: pinterest.com/inaasfr)

Waktu yang hening/ Saatnya untuk merenung/ Apakah hidup memang hanya begini/ Ataukah bisa begitu// Atau sama saja/

Warung kopi di belakang rumah/ Dulu memekakkan telinga/ mendengung orang mengobrol/ seakan tidak ada kantuk/ 

Pukul 01 dini hari/ bersambung pukul 02/ tersela bunyi siaran sepakbola/ sambil teriak ketika goal tiba/ tidak kenal waktu/ 

Itu dulu/ sebelum pandemi datang/ sekarang pandemi menerjang/ beroperasi diam-diam/

teriakan girang penonton sepakbola/ tidak terdengar lagi/ hanya ada sepi setelah jam 2030/ sempit waktu/

Hening selalu/ seakan waktu telah tiada/ kehidupan merana/ kecuali masjid yang tidak pernah sepi/ jamaah bermasker penuh meski subuh/

Orang semakin takut/ semakin sadar hidup sangat terbatas/ banyak orang seketika berhenti bernafas/ dicekik covid sembilan belas/

Doa selalu dipanjatkan/ sebab hidup tidak bisa ditebak/ dokter ahli perawat pakar obat/ tidak kebal terhadap covid19 yang merasuk/

Terus ke nadi kehidupan masuk/ Ahli doa juga dikunjungi/ Lengah sedikit maka semua ikut berpulang lagi/ Silih berganti/

Apakah memang ada manusia yang benar memiliki target/ 30% populasi harus mati/ untuk menggantikan generasi?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline