Lihat ke Halaman Asli

Nugroho Endepe

Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Belum Ketemu, Malah Memar Luka Dicubit Jin (3)

Diperbarui: 15 Februari 2021   22:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Luka membiru di lengan katanya dicubit  jin (Foto: dokpri) 

Masih ingat cerita saya tentang bertemu jin yang belum berhasil? Tiap saya mau menulis, selalu gagal untuk menuntaskan. Kenapa? Bisa banyak faktor. Bisa jadi karena jari sudah lelah menulis. Atau malam sudah merayap, mata sudah mengantuk.

Namun saya bergidik, penuh istighfar. Saya menemukan ruam memar di tangan, yang seingat saya kok seperti tidak karena benturan? 

"Itu pasti karena tanganmu dijilat jin, "kata sokabat saya yang banyak merenung renung sampai bablas ke alam gaib. Saya tercenung.

"Nggak lah, sepertinya pas tidur, tangan saya nyampluk kena pinggir dipan, ayake, "sahut saya sambil mikir, kapan ya tangan saya terasa njarem. Bahkan ini tidak sakit.

"Nah, gak sakit kan..., itu tandanya tanganmu dijilat jin, karena kamu suka ngejar-ngejar mereka, maka mereka mendahului mengejar kamu, "sambung teman saya yang lain. Teman satu ini, bisa dikatakan juga punya keistimewaan. Kalau ada pilkada, sering diajak caleg untuk sekedar makan-makan. Kadang seperti agak kurang dong, alias seperti kurang genap, namun dia cerdas karena bisa tiba-tiba memberikan pendapat yang mengejutkan.

Termasuk ini.

Bagaimana mungkin lengan membiru, sementara tidak terjatuh atau terpukul benda keras lainnya?

Saya terpaksa membuka literatur. Luka itu, tepatnya lebam itu, dinamakan sebagai purpula simplex. Bisa karena ada indikasi penyakit dalam.

"Waduh, serem amat..., "kataku kepada teman saya yang lain. Seorang dokter. 

"Memang serem, dan kamu harus waspada, sebab bisa jadi karena trombositmu rendah, sehingga ruam lebam nampak kebiruan begitu, "katanya tanpa bermaksud menakut-nakuti. Tapi saya ya pasti takut. Lebih takut ketimbang diajak ketemu jin. 

Penyakit kurangnyatrombosit ini disebabkan oleh  kurangnya keping darah pada tubuh. Sebagian kalangan medis menyebutnya sebagai istilah trombositpenia. Dalam keadaan tubuh yang normal,  tubuh mampu menampung sebanyak 150 ribu hingga 450 ribu trombosit atau keping darah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline