Tidak kuasa hati dan rasaku, terbawa pada masa ketika teman sahabatku semua berkumpul di sekitarku, bercengkerama di masa itu,
Tidak ada pandemi, tidak ada resesi, tidak ada masalah yang menyesakkan dadaku,
Bermain, berkejaran, penuh persahabatan masa kanak-kanak,
Juga remaja yang sudah kutinggalkan,
Juga dunia mahasiswa yang telah lewat begitu saja,
Kau tahu yang kurasa pak, ketika hatiku merindu ke Indonesia?
Berkata sahabatku, Ibu Frits Blessing, istri dari kawan akrabku, Pak Frits,
Tinggal di tepian sungai, rumah berlantai tiga di kawasan Rotterdam,
Ketika hatiku merindu, kata Ibu Frits, mataku meleleh mengingat semua kebaikan saudaraku di Indonesia,
Mengapa begitu Ibu,tanyaku, apakah sekian lama sudah tidak kundur ke Indonesia?