Lihat ke Halaman Asli

Nugroho Endepe

Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Indonesia Kelebihan Laki-laki

Diperbarui: 22 Januari 2021   08:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih dominan laki dan usia produktif (Foto: BPS)

Siapa bilang kalau dunia ini didominasi perempuan? Ini buktinya kalau laki-laki masih dominan. Sensus penduduk Indonesia tahun 2020 menunjukkan bahwa laki-laki lebih banyak ketimbang perempuan. 

Kementerian Dalam Negeri RI (Kemendagri) melalui Ditjen Dukcapil, telah pula merilis angka jumlah penduduk Indonesia pada tanggal 21 Januari 2021 yang lalu. Menurut Kemendagri jumlah penduduk Indonesia pada Desember 2020 berjumlah 271,35 juta jiwa, dengan komposisi yang ternyata justru masih didominasi laki-laki, yakni  jumlah penduduk perempuan 134,23 juta jiwa, dan laki- laki 137,12 juta jiwa.

Sebelumnya,  pada SP2020 mencatat penduduk Indonesia pada September 2020 sebanyak 270,20 juta jiwa. Hasil SP2020 dibandingkan dengan SP2010 memperlihatkan penambahan jumlah penduduk sebanyak 32,56 juta jiwa atau rata-rata sebanyak 3,26 juta setiap tahun.  Anggaplah penduduk baru tersebut, kelahiran yang jumlahnya di atas 3 juta orang, jika kebutuhan hidupnya rata-rata 1 juta per orang per bulan saja, maka nilai konsumsi baru akan bertambah tidak kurang dari 3 juta orang X Rp. 1 juta = Rp. 3 trilyun. Semakin tumbuh besar, konsumsi bertambah, maka bisa dibayangkan potensi pasar baru masih tumbuh signifikan di negara kita. 

Jadi jumlah penduduk masih tumbuh lumayan banyak bila dibandingkan dengan negara lain, misalnya di Eropa yang sebagian angka pertumbuhan penduduknya negative.

Milenial Vs Generasi Z

Hasil SP2020 mencatat mayoritas penduduk Indonesia didominasi oleh Generasi Z (lahir pada tahun 1997 -- 2012) dan Generasi Milenial (lahir pada tahun 1981 -- 1996). Proporsi Generasi Z sebanyak 27,94 persen dari total populasi dan Generasi Milenial sebanyak 25,87 persen. Kedua generasi ini termasuk dalam usia produktif yang dapat menjadi peluang untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Kedua generasi itu bisa dikatakan beda tipis saja, semuanya adalah the native of technology, dimana mereka sudah lahir mrucul langsung akrab dnegan gadget, IT, komputer, dan sejenisnya.

Bila dijumlahkan, maka lebih dari 52% penduduk Indonesia adalah native of technologi. Artinya pasar ponsel dans ejenisnya, sungguh masih sangat dahsyat apalagi di era mager alias malas gerak alias work from home alias tidak bisa setiap hari secara fisik ke sekolah atau kantor.

Bisnis bisnis yang berkembang berarti juga terkait dengan teknologi. 

Persentase penduduk usia produktif (15--64 tahun) terhadap total populasi pada tahun 2020 sebesar 70,72 persen. Persentase ini sungguh luar biasa, sehingga dapat dipastikan bisnis yang terkait dengan usia ini akan semakin bagus, di saat yang sama kompetisi mencari pekerjaan juga sangat ketat.

Sedangkan persentase penduduk usia nonproduktif (0--14 tahun dan 65 tahun ke atas) sebesar 29,28% di 2020. Persentase penduduk usia produktif sebesar itu menurut BPS menunjukkan bahwa Indonesia masih berada pada era bonus demografi. Dapat diprediksikanbaru sekitar 10 - 20 tahun ke depan usia lansia akan semakin banyak, itu pun kalau tidak dihadang oleh virus pandemi yang terus berjalan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline