Lihat ke Halaman Asli

Nugroho Endepe

Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Hijrah ke BiP, Good Bye WA

Diperbarui: 20 Januari 2021   18:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aplikasi baru BiP yang bisa booming (Foto: aa.com.tr)

Bahaya mengancam privasi pengguna, sekarang bahaya mengancam owner aplikasi Whatsapp. Secara bertahap, jutaan pengguna platform komunikasi medsos berbasis aplikasi berhijrah dari WA ke BIP. Sentimen keagamaan bisa saja ikut mempengaruhi meledaknya aplikasi BiP di Indonesia, karena produsen atau owner aplikasi ini dari Turkey, negerinya Presiden Erdogan. Sebagaimana diketahui, dari 150 an juta muslim di Indonesia, sebagian sangat mengidolakan Presiden Turkey tersebut yang seakan-akan direpresentasikan sebagai pemimpin muslim dunia. 

Di luar konteks sentimen keagamaan, aplikasi BIP menjadi alternatif ketika WA mulai masuk ke ranah pribadi pengguna. Info terkini diwartakan bahwa  WA menunda kebijakan privasi dari Februari 2021 ke Mei 2021. Namun sudah kadung patah hati, sebagian sudah berhijrah ke BiP. 

Aplikasi ini sendiri sebenarnya sudah mulai dipasarkan free download lewat google playstore dan appstore sejak November 2013, atau 8 tahun yang lalu. Saat ini tidak kurang dari 50 juta pengguna, dan jika WNI kita rame-rame hijrah ke BiP, bukan tidak mungkin pengguna melonjak di atas 100 an juta orang. Selain BiP, ada aplikasi yang juga sudah semakin populer yakni telegram dengan pengguna tidak kurang dari 500 an juta orang, sedangkan WA sudah di atas 2 milyard orang. 

Namun tidak memungkinakan kelak WA tinggal nama sebagaimana BBM blackberry messenger yang dulu juga suangat hebat dan menjadi kebanggaan pengguna. Sekarang dead.

Kelebihan BiP konon bisa ada di ruang chat sampai 1000 an orang member. Bisa dibayangkan betapa riuh rendah jika semua saling balas chat, traffict bisa luwar biyasah bangeeddd... 

Jadi, Tanpa WhatsApp  sudah di depan mata. Banjir hijrah ke BiP atau pun Telegram atau yang lain, segera bagaikan bola slaju yang meggelinding dan semakin tidak terkendali. Selamat berkompetisi wahai para pebisnis aplikasi. 

Kalau saya sih hanya pengguna aplikasi mah..... (20.01.2021/Endepe) 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline