Lihat ke Halaman Asli

Nugroho Endepe

Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Hermes dan Museum Fatahillah

Diperbarui: 2 Januari 2021   04:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Patung Hermes simbol keberuntungan dan kemenangan (DOkpri) 

Apa yang menarik pada museum Sejarah Jakarta, yang lebih dikenal sebagai museum Fatahillah? Pasti sejarah di balik itu yang mengundang kuriositi, keingintahuan yang menderu deru. Berikut potongan-potongan cerita saya ketika mengunjungi museum itu beberapa waktu yang lalu dengan protokol yang ketat. 

Penjara Bawah Tanah 

Dapatkah kita bayangkan di sebuah ruangan 4x6 dengan ketinggian 1,5 meter, dihuni oleh 30 sampai dengan 50 orang? Lantas, tidak ada sanitasi, toilet, dan dipan untuk tidur? 

Bergidik bulu kuduk kita melihatnya. Berdasarkan kisah pemandu wisata, banyak tahanan yang mati sebelum diadili karena sakit typus, diare, dengan kamar yang memang menyeramkan. Kaki dipasangi batu besi dengan besaran sesuai kesalahan, dan berak pipis di tempat. 

Beruntungnya kita hidup di era 2000an ini, dan beruntunglah kita tidak masuk penjara. Tidak ada penjara yang nyaman, kecuali di Skandinavia yang berlimpah fasilitas gym, perpustakaan, ransum sehat, dan kamar yang berventilasi. Sampai ada migran yang lebih senang di penjara ketimbang di luar.

Seni mural di kompleks museum yang menjadi 3 dimensi ketika difoto, mirip mural di Penang, Malaysia (Dokpri) 

Museum Wayang

Museum ini dulunya adalah gereja, dan di belakang ada makam dari tokoh VOC, Jan Pieterzon Coen. Gubernur Jenderal Belanda yang kesohor sebagai penakluk Batavia, dan juga menyeramkan karena membantai rakyat Banda sebagai balas dendam karena dulunya rombongan JP Coen juga dibantai sebagai akibat dari perang perebutan barang dagangan lada. 

Jadi, di museum wayang ini bukannya kita sibuk memperhatikan wayang, namun asyik menelusuri cerita-cerita di balik gedung sebelum eksis sebagai museum. Sebuah gereja tua di jaman Belanda, dan makam yang tinggal papan nama, karena konon jenazah sudah dipindahkan ke lokasi yang lain.

Sejarah panjang VOC dari kejayaan hingga keruntuhan (Dokpri) 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline