Emaknya Surabaya akhirnya goal jadi mensos. Entah bagaimana nanti beliau akan berhadapan dengan sindikat gurita koruptor, yang tentu tidak mudah menghapus begitu saja. Namun, saya sendiri yakin musuh utama Bu Risma bukanlah komitmen dan kinerja, melainkan kesehatan fisik dan mental.
Kita semua berharap beliau sehat kuat tegar menjalani prosesi jabatan baru. Apalagi, sudah sejak jaman doeloe bahwa kementrian Sosial itu kalau dihilangkan "so"-nya jadinya "sial". Mengapa demikian, karena problem utama di Indonesia adalah problem sosial. Dan orang tahu, bahwa problem sosial itu akan sangat sangat membingungkan ketimbang problem eksakta.
Hehehe... jadi inget penjurusan SMA SLTA SMU kan... orang sosial itu lebih sering ribut ketimbang orang eksakta. Sebab, orang eksakta sibuk di laboratorium, orang sosial sibuk menciptakan laboratorium sendiri di luar. Nah lo....
Sekarang, sampai kapan Bu Risma akan bertahan kuat di Kementrian Sosial? Ya kita berharap selama masa jabatan beliau. Mampu? Personal, pasti. Komunal? Masih perlu bukti.
Di sisi lain, rupanya ada posisi lain yang bisa lebih dahsyat bisa jadi, nantinya. Bagaimana jika Bu Risma menjadi gubernur DKI selepas masa jabatan Pak Anies selesei?
Waw, sangat dahsyat. Bu Risma itu tipe pekerja yang sangat keras cerdas tangkas ikhlas tuntas... sampai sekarang dapat dibilang wali kota yang top mrakotop ya Bu Risma. Ya mungkin nanti-nanti akan semakin banyak walikota yang bagus, belajar ada BU Risma yang benar-benar melayani rakyat.
Seandainya saya koneksi lembaga survey, coba saja disurvey elektabilitas Bu Risma untuk menjadi gubernur DKI.
Bagaimana?
Ada yang bilang, jangan lah.... yang mau jadi gubernur DKI nanti adalah mas Gibran, yang sekarang adalah wali kota Solo. Selanjutnya, mas Gibran akan nyapres bersama AHY, atau Yaqut...dll..
Wahh... selamat menanti banyak hal yang sulit diprediksi, atau mudah?
Wallahu alam (23.12.2020/ndp)